Rabu 03 Apr 2013 20:50 WIB

Islam di Turki dan Indonesia, Mirip atau Sebaliknya?

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: Citra Listya Rini
Islam/ilustrasi
Foto: islamcan.com
Islam/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan Islam di Indonesia dan Turki ternyata sangatlah mirip. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Komarudin Hidayat mengatakan kedua negara memiliki kemiripan sebagai negara mayoritas Muslim non-Arab. 

Kehidupan Islam di Turki yang khas adalah tidak tercerabutnya identitas keislaman meski menganut sistem sekuler. Komarudin menilai Muslim di Turki tidak mencampuradukkan Islam dan simbol politik. 

"Itulah bedanya dengan Indonesia," kata Komarudin dalam peluncuran buku 'Bangkitnya Spiritualitas Islam' karya Muhammed Fethullah Gulen yang diterbitkan Penerbit Republika di Jakarta, Rabu (3/4). 

Sekulirisme di Turki menurut Komarudin hanya berhenti pada tataran permukaan dan administrasi. Nilai Islam di negara dua benua tersebut tetap dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. "Benar bahwa Turki mengadopsi sekulerisme tapi dia menjadi jembatan dunia Timur dan Barat," ujarnya.

Model Islam dua negara Indonesia dan Turki, bagi Komarudin tidak ada yang salah. Dua-duanya harus menjadi warisan generasi mendatang melihat bagaimana Islam berinteraksi dengan negara. Keduanya bisa menjadi laboratorium kebudayaan Islam mengingat banyak kesamaan.

Muhammed Fethullah Gulen sendiri adalah cendekiawan Muslim Turki yang produktif dengan pemikiran Islam yang progresif. Gulen juga dinobatkan oleh Foreign Policy Magazine sebagai orang nomor satu dari seratus tokoh intelektual paling berpengaruh di dunia tahub 2008. Di Indonesia buku-bukunya banyak diterbitkan oleh Penerbit Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement