Kamis 20 Sep 2012 16:58 WIB

Sevilla, Kota Lintas Budaya dan Peradaban (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Gereja Santa Maria de la Sede di Sevilla, awalnya sebuah masjid agung.
Foto: fotocommunity.de
Gereja Santa Maria de la Sede di Sevilla, awalnya sebuah masjid agung.

REPUBLIKA.CO.ID, Asybiliyyah adalah sebutan dalam bahasa Arab untuk Sevilla. Kota itu terletak di tepian Sungai Guadalquiver. Kaum Muslim menaklukkan kota itu sekitar 712 M.

Namun, sumber lain menyebutkan kota ini jatuh ke tangan kaum Muslim sekitar 716 M. Sejak itu, Sevilla menjadi kota terbesar kedua setelah Cordoba, dengan luas area mencakup 187 hektare.

Kota itu telah berada di bawah kekuasaan Islam selama lebih kurang 500 tahun. Sejumlah penguasa Muslim silih berganti menguasai Sevilla dari abad ke-8 M hingga 13 M.

Para penguasa Muslim tersebut berasal dari Dinasti Umayyah, Dinasti Murabitun (Almoravid), dan Dinasti Muwahiddun (Almohad).

Di masa lalu, Sevilla merupakan kota peradaban dunia. Berbagai macam kebudayaan berkembang di sana, mulai dari kebudayaan Arab, non-Arab, Muslim, Kristen, Yahudi, dan agama lain. Hingga abad ke-9 M, kawasan perkotaan di Sevilla masih menyisakan banyak jejak peninggalan bangsa Romawi. Pada masa Romawi, kota ini bernama Romula Agusta.

Tapi, ketika kota ini jatuh ke tangan umat Muslim, penguasa Muslim saat itu, Khalifah Abdurrahman II dari Dinasti Umayyah, segera memerintahkan untuk melakukan rekonstruksi besar-besaran terhadap bangunan peninggalan Romawi.

Salah satunya adalah memerintahkan agar tembok kota dibangun kembali serta diperkuat. Begitu pula kawasan pemukiman yang terletak di sisi timur dan utara.

Pembangunan terus berlanjut hingga Khalifah Abu Ya’qub Yusuf memindahkan ibukota ke Sevilla. Termasuk di antaranya merekontruksi Istana Alcazar. Khalifah juga membangun beberapa masjid besar.

Salah satunya adalah Masjid Agung Sevilla yang didirikan pada 1171-1172 M, yang kini telah berubah menjadi gereja dengan nama Santa Maria de la Sede. Hingga kota itu direbut oleh pasukan Nasrani pimpinan Ferdinand III dari Kastila di tahun 1248, sudah terdapat sebanyak 72 unit masjid di seluruh Sevilla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement