Senin 20 Aug 2012 16:22 WIB

Khwarizmia, Tanah Kelahiran Para Ilmuwan (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
  Salah satu sudut Kota Khiva atau Khwarizmia.
Foto: wordpress.com
Salah satu sudut Kota Khiva atau Khwarizmia.

REPUBLIKA.CO.ID, Khwarizmia. Inilah salah satu wilayah yang amat penting dalam perkembangan agama Islam di wilayah Asia Tengah.

Tanah kelahiran sederet ilmuwan Muslim termasyhur itu merupakan negeri yang berpusat di delta Sungai Amu Darya di Laut Aral meliputi wilayah Iran, Uzbekistan, Turkmenistan dan Tajikistan. Negeri itu telah melahirkan sederet ilmuwan dan ulama kondang.

Pada era kejayaan Islam, Khwarizmia sempat menjelma menjadi pusat ilmu pengetahuan dan perdagangan terkemuka.

Negeri yang beribukota Urgench Tua itu juga dikenal sangat indah dan makmur. ''Belum pernah kusaksikan sebuah kota yang kaya dan indah selain Urgench,'' ungkap Geografer Muslim, Yaqut Al-Hamawi, dalam risalah bertajuk 'Mu’jam Al-Baladan'.

Memasuki abad ke-17, nama Khwarizmia berubah menjadi Kekhanan Khiva dan Urgench pun berganti nama menjadi Khiva.

Geografer Muslim, Istakhri dalam kitab “Al-Masalik wa Al-Mamalik” menyatakan Khwarizmia merupakan bagian dari Khurasan dan Transoxiania. Secara geografis, Khwarizmia berbatasan dengan Khurasan di sebelah Selatan.

Di bagian Utara, negeri yang dijuluki penyair Persia, Khaqani Shirvani sebagai 'pembawa perdamaian dunia' itu bersebelahan dengan kerajaan suku Alan. Sedangkan di bagian Tenggara, Khwarizmia bertetangga dengan Kangju dan Sogdiana. Sementara di bagian Timur Laut berdekatan dengan suku Hun.

Menurut Arkeolog Rusia, Sergei Pavlovich Tolstov, manusia pertama yang mendiami Khwarizmia adalah orang Hurrian yang berasal dari wilayah Transcaucasian Iberia. Khwarizmia kuno, menurut Tolstov, sempat dipimpin dua penguasa yang terkenal, yakni Sijavus pada abad ke-7 SM dan Aurvat-Aspa pada tahun 600 SM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement