Ahad 03 Jun 2012 21:21 WIB

Wali Songo, Bukti Organisasi Dakwah yang Hebat (Bag 4-habis)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Pintu masuk makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur.
Foto: blogspot.com
Pintu masuk makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Itu juga berarti bahwa politik (pendirian kerajaan Islam) berkontribusi bagi penyebaran Islam pada masa itu?

Politik tidak digunakan sebagai media pendekatan dakwah kala itu. Namun tidak dapat dipungkiri, kehadiran Kerajaan Demak dengan Raden Patah sebagai rajanya mempercepat perkembangan Islam di masa tersebut. Bukan karena dakwah menggunakan politik sebagai kendaraan atau alatnya, melainkan bahwa politik itu sendiri merupakan dampak dari organisasi dakwah Wali Songo yang hebat.

Namun perlu diingat, Wali Songo adalah sebagian kecil dari banyak tokoh dai lain pada zaman tersebut. Wali Songo menjadi tokoh yang dicitrakan sedemikian rupa karena peninggalan mereka bagi Islam teramat besar bagi masyarakat. Kini, menurut saya, yang perlu didalami adalah bagaimana para wali tersebut bermusyawarah menentukan cara dan gerakan penyebaran Islam yang masif dan terorganisir tersebut.

 

 

Merujuk pada konsep penyebaran Islam secara masif, apakah itu menolak pendapat yang menyebut Islam dibawa oleh para pedagang?

Tidak, karena seperti telah saya singgung di depan, Indonesia telah menjadi bagian dari rute perdagangan antar bangsa. Jadi, dalam hal penyebaran Islam, bisa saja pedagang yang telah menjadi Muslim (mengenal Islam di sela aktivitas perdagangan yang dijalankannya) menyebarkan ajaran agamanya.

Sementara orang-orang yang memang membawa misi dakwah, sebagian mungkin telah menjadikan perdagangan sebaai bagian dari kehidupannya. Khalifah Abu Bakr as-Shiddiq dan Umar bin Khattab misalnya, meski menjadi penyeru Islam, mereka adalah pedagang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement