Ahad 03 Jun 2012 20:36 WIB

Wali Songo, Bukti Organisasi Dakwah yang Hebat (Bag 3)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Petilasan Sunan Bonang
Petilasan Sunan Bonang

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana organisasi dakwah yang diterapkan Wali Songo?

Mereka adalah tipikal pelaku dakwah yang berhasil dengan dakwahnya. Pada era Wali Songo ini, kerajaan Islam pertama di Jawa berdiri. Sebelumnya, mereka telah membaca kemunduran Majapahit, dan menyiapkan Raden Patah sebagai pemimpin yang baru (sultan Demak pertama).

Namun demikian, dalam dakwahnya, Wali Songo menggunakan pendekatan kultur, bukan pendekatan politik. Salah satu contohnya adapat dilihat pada masyarakat pesisir di sepanjang wilayah Banten hingga Cirebon. Mereka berbicara dengan bahasa yang merupakan perpaduan antara Jawa dan Sunda. Ini menunjukkan keberhasilan akulturasi yang luar biasa.

Nah karakter itu berbeda dengan yang ada dalam Hindu dan Budha. Sebagaimana kita tahu, dalam lingkungan kerajaan Hindu-Budha di Jawa, diberlakukan tradisi elitis. Misalnya, dari segi bahasa, Jawa mengenal bahasa krama inggil, krama alus, ngoko, dan lain sebagainya. Krama inggil digunakan di kalangan kerajaan dan kepada orang tertentu yang dianggap terhormat, bukan oleh masyarakat umum. Jika orang-orang kerajaan beragama Hindu atau Budha, maka rakyatnya adalah penganut Animisme. Dan sebagainya.

Dalam kasus Demak, Raden Patah adalah dampak dari organisasi dakwah Wali Songo tersebut. Dengan mengangkat raja yang berasal dari kalangan pejabat Majapahit, Wali Songo menggalang dukungan yang besar dari masyarakat yang sebelum kedatangan Islam hanya mengenal Hindu atau Buddha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement