Kamis 08 Mar 2012 11:49 WIB

Tak Pernah Menyerah Berdoa

Rep: Irwan Kelana/ Red: Chairul Akhmad
Sampul depan buku Kisah Pencinta Doa
Foto: apriliaayu.staff.mipa.uns.ac.id
Sampul depan buku Kisah Pencinta Doa

REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT menegaskan dalam Alquran, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan doamu.”

Dalam ayat yang lain lain Allah SWT mengemukakan, “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah Aku ini dekat, Aku mengabulkan doa apabila mereka berdoa kepada-Ku...”

Namun, banyak orang yang malas berdoa. Atau, kalaupun berdoa, dia sering tidak yakin. Apalagi bila ternyata setelah dia berdoa, apa yang dia minta tidak langsung Allah kabulkan, atau Allah memberikan yang lain, bukan seperti yang dia minta.

Buku yang ditulis berdasarkan kisah nyata ini mengajarkan kepada kita agar tidak pernah lelah berdoa. Setelah melalui perjuangan berliku dan tidak pernah menyerah berdoa, mereka akhirnya sampai pada kesadaran bahwa Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Buku refleksi personal penulisnya atas berbagai persoalan hidup dengan mengutamakan kekuatan doa ini memaparkan, ketika kita mohon kepada Tuhan kekuatan, Dia memberi kita kesulitan agar kita menjadi kuat; ketika kita minta pada Tuhan kebijaksanaan, Dia dia memberi kita masalah untuk dipecahkan; ketika kita memohon pada Tuhan kesejahteraan, Dia memberi kita akal untuk berpikir; ketika kita minta kepada Tuhan keberanian, Dia memberi kita kondisi bahasa untuk kita atasi; ketika kita minta pada Tuhan sebuah cinta, Dia memberi kita orang-orang bermasalah untuk kita tolong; ketika kita minta pada Tuhan bantuan, Dia memberi kita kesempatan.

Ditulis dengan bahasa sehari-hari, bahkan bahasa gaul, sekaligus disisipi kutipan-kutipan cerdas dari penulis terkenal, petikan ayat-ayat Alquran dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, membuat buku ini sangat inspiring.

Lihat saja judul bab-babnya yang menggelitik: Prolog: Tuhan Capek Dehhhh!; Bab 1 (Doyan Susah); Bab 2 (Apa ini apa itu); Bab 3 (Belajar dari Siti Hajar); Bab 4 (Telunjuk wasiat); Bab 5 (Arti persahabatan); Bab 6 (Peluang itu datang lagi); dan ditutup dengan Epilog (Meneladani para kekasih Tuhan si Pecinta Doa). Salah satu inti buku ini adalah sebuah pelajaran berharga, bahwa “Tuhan memang tidak pernah kehabisan akal untuk memperlihatkan kebesaran-Nya.” (hlm 26)

Buku ini sangat perlu dibaca oleh siapa saja yang ingin meraih hidup dan menikmati hidup lebih baik. Seperti testimony Ratna Megawangi PhD, founder  Indonesia Heritage Foundation, “Buku yang pantas dibaca siapa saja yang ingin menjadikan dirinya lebih baik dari waktu ke waktu dengan kekuatan doa.”

Judul buku      : Kisah Pencinta Doa

Penulis            : Chichi Sukardjo

Penerbit         : Mybook Al-Mawardi

Cetakan         : I, Juli 2011

Tebal               : 182 hlm

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement