Selasa 22 May 2018 19:08 WIB

Kemenag: Satu Nama Dalam Daftar Mubaligh Sudah Meninggal

Atas fakta itu, Kemenag akan melakukan pemutakhiran data mubaligh.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama - Mastuki
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama - Mastuki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama Mastuki mengonfirmasi satu nama dalam daftar 200 mubaligh telah meninggal, yaitu Ustaz Fathurin Zen. Almarhum meninggal pada tanggal 30 September 2017 dan sempat menjadi guru di SMAN 55 Jakarta.

"Iya benar. Yang bersangkutan telah wafat," kata Mastuki saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa (22/5).

Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang menyampaikan kabar tersebut. Atas fakta terkini itu, Kemenag akan melakukan pemutakhiran daftar mubaligh yang telah dirilis beberapa waktu lalu.

"Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang menyampaikan kabar tersebut. Karena daftar penceramah sifatnya dinamis, Kementerian Agama akan update," katanya.

Mastuki mengatakan nama Fathurin diajukan oleh salah satu masjid di Ibu Kota sejak beberapa bulan yang lalu. Usulan mubalig yang masuk ke Kemenag itu datang secara berkala dan tidak dalam waktu yang sama. Beberapa lembaga telah mengusulkan nama itu dalam waktu tergolong tidak sebentar.

Rilis Kemenag soal daftar 200 mubalig itu memang memicu kontroversi karena adanya protes dari sejumlah unsur masyarakat. Terlebih terdapat beberapa nama yang seharusnya masuk dalam daftar.

Kemenag mengklarifikasi akan terus melakukan pembaruan data untuk daftar mubalig itu dengan terus menyerap aspirasi masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat mengusulkan nama-nama mubalig untuk masuk daftar resmi penceramah yang direkomendasikan Kemenag dengan bermitra bersama Majelis Ulama Indonesia.

Baca Juga: Politikus PPP Daftar Mubaligh Seharusnya Dikonsultasikan ke Publik

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement