Kamis 26 Apr 2018 18:03 WIB

Spirit of Aqsa akan Gelar Aksi di Depan Kedutaan AS

Aksi tersebut menentang keputusan Trump memindahkan Kedutaan AS ke Yerusalem.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Unjuk rasa menentang putusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel di Masjid Al-Ameen, Beirut, Lebanon, Jumat (8/12)
Foto: Nabil Mounzer/EPA-EFE
Unjuk rasa menentang putusan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel di Masjid Al-Ameen, Beirut, Lebanon, Jumat (8/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Spirit of Aqsa Ustaz Bachtiar Nasir bersama tokoh dan ulama yang fokus dalam gerakan pembebasan Baitul Maqdis menggelar Silaturrahim Nasional untuk Bela Baitul Maqdis di Hotel Bidakara, Jakarta pada Rabu (25/4). Dalam acara tersebut dibentuk Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis yang akan menggelar aksi pada 11 Mei 2018.

Ustaz Bachtiar menyampaikan, acara Silaturrahim Nasional untuk Bela Baitul Maqdis digelar karena Presiden AS Donald J Trump telah menyatakan genderang perang kepada dunia Islam. Trump akan memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Agenda Trump ini bukan cuma menistakan kesepakatan atau resolusi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tetapi juga menistakan agama-agama dan kemanusiaan," kata Ustaz Bachtiar kepada Republika.co.id di Hotel Bidakara, Rabu (25/4) malam.

Ia mengatakan, dunia Islam sangat marah dengan apa yang dilakukan Trump. Maka setelah koordinasi di tingkat internasional lahir sebuah kesepakatan untuk mengadakan aksi besar pada 11 Mei 2018. Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis akan mendukung aksi di depan Kedutaan AS di Jakarta yang sudah diumumkan Front Pembela Islam (FPI) dan Koalisi Pembebasan Al-Quds (KPA).

 

Aksi tersebut akan menentang keputusan Trump memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis akan terus mendukung aksi yang sudah ditetapkan pada 11 Mei 2018.

"Kami atas nama rakyat Indonesia akan terus memperjuangkan kemerdekaan dan pembebasan Baitul Maqdis dari penjajahan zionis Israel dan zionis Amerika juga zionis Eropa," ujarnya.

Ustaz Bachtiar menjelaskan, aksi menentang keputusan Trump dilakukan atas dasar amanah pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia. Penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.

Aksi tersebut juga untuk merealisasikan amanat Konferensi Asia Afrika yang sejak tahun 1955 belum terealisasi sampai sekarang. Sekaligus untuk mendukung dan meminta Pemerintah Indonesia agar lebih bersungguh-sungguh, bersikap tegas dan konkret memperjuangkan pembebasan Baitul Maqdis.

"Alhamdulillah silaturahim yang dihadiri berbagai ormas, aktivis, NGO dan tokoh-tokoh, kami sepakat untuk membuat koalisi ini (Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis) dan kami juga sudah sepakat bersama-sama turun pada aksi nanti," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement