Senin 09 Apr 2018 14:03 WIB

ACT Salurkan 2.000 Ton Beras ke Gaza

Proses distribusi beras akan dilakukan sebelum Ramadhan hingga sepanjang Ramadhan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Bantuan beras untuk Gaza
Foto: Iring-iringan truk bantuan beras untuk Gaza
Bantuan beras untuk Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan sebanyak 2.000 ton beras ke Gaza. Upaya masyarakat Indonesia untuk mengirimkan Kapal Kemanusiaan Palestina (KKP) akhirnya terwujud.

Di tengah blokade dan komplikasi krisis kemanusiaan di Palestina yang masih berlanjut, ACT beserta segenap masyarakat Indonesia tidak hentinya memberikan dukungan berupa bantuan kemanusiaan. Sebanyak 2.000 ton beras yang diangkut KKP berhasil memasuki Gaza dan akan segera didistribusikan ke seluruh wilayah tersebut.

Direktur Global Humanity Response ACT Bambang Triyono mengatakan ribuan ton beras yang masuk akan ditampung sementara di sebuah gudang di sebelah selatan Gaza. Proses distribusi beras akan dilakukan sebelum Ramadhan hingga sepanjang Ramadhan.

Sebelum Ramadhan tiba, Bambang mengatakan akan ada seremonial serah terima beras dari Indonesia (ACT) kepada perwakilan warga Gaza atau pemerintahan Palestina, yaitu Kementerian Sosial Palestina. Untuk target distribusi, ia mengatakan bantuan beras dari Indonesia akan diprioritaskan kepada puluhan ribu keluarga menengah ke bawah di seluruh Gaza. Bambang menambahkan, ribuan ton beras dari Indonesia itu menyambung kembali rangkaian kepedulian untuk rakyat Palestina.

"Jika ditotal seluruhnya, 2.000 ton beras dari Indonesia sudah dibungkus ke dalam 80 ribu karung ukuran 25 kilogram. Artinya, insya Allah bisa menjangkau lebih dari 80 ribu keluarga di Gaza," kata Bambang dalam diskusi yang digelar ACT bertajuk 'Bersama Menjaga Bumi Al Aqsha' di Jakarta, Senin (9/4).

Salah satu perwakilan mitra ACT di Gaza, Mohammed Najjar mengatakan persiapan proses distribusi sedang dirampungkan, terutama pendataan setiap keluarga yang menjadi target distribusi. Menurutnya, semua pelaksanaan distribusi beras dari Indonesia akan melibatkan dua lembaga kemanusiaan (NGO) lokal Gaza, ditambah dengan ratusan relawan ACT yang bermukim di wilayah Gaza.

Presiden ACT Ahyudin mengatakan awalnya banyak yang meragukan Indonesia melalui ACT bisa mengirim beras untuk masyarakat Palestina di Gaza. "Alhamdulillah, Allah SWT berikan kemudahan. Beras bantuan dari Indonesia dengan tulisan tercetak jelas di setiap karung 'made in Indonesia', turun dari Kapal Kemanusiaan Palestina, lalu dibawa masuk ke Gaza melalui jalur darat menggunakan puluhan truk," kata Ahyudin.

Kapal tersebut diberangkatkan dari Indonesia pada 21 Februari lalu. Perjalanan bantuan beras secara bertahap melewati berbagai fase perjalanan. Ahyudin mengatakan, Kapal Kemanusiaan Palestina tersebut harus berlabuh di pelabuhan Ashdod di Israel untuk membongkar muatan. Ashdod hanya satu-satunya gerbang laut yang membawa masuk bantuan sampai ke Gaza.

Dari Ashdod, proses transportasi masuk ke Gaza berlangsung setiap harinya. Puluhan truk mengangkut beras keluar dari Ashdod ke arah selatan. Selanjutnya, ia mengatakan bantuan itu masuk ke Gaza melewati gerbang Kerem Shalom.

"Sepanjang perjalanan, bendera Indonesia dan bendera Palestina berkibar menghiasi badan truk. Indah sekali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement