Senin 02 Apr 2018 07:36 WIB

Dompet Dhuafa Perkuat Kompetensi Guru Ngaji

Guru ngaji tersebut membina anak-anak di kawasan marginal.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ani Nursalikah
Dompet Dhuafa menggelar pelatihan metode Iqro untuk guru ngaji di kawasan marginal di aula Masjid Raya Bintaro Jaya pada Ahad (1/4).
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa menggelar pelatihan metode Iqro untuk guru ngaji di kawasan marginal di aula Masjid Raya Bintaro Jaya pada Ahad (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dompet Dhuafa (DD) bersama Masjid Raya Bintaro Jaya dan Madani Semesta Foundation mengadakan pelatihan memperkuat kompetensi dan kemampuan guru ngaji. DD berharap pengetahuan yang diperoleh para guru ngaji dapat juga bermanfaat bagi anak-anak didik mereka.

Guru ngaji merupakan sosok pengemban misi mulia dalam menjaga eksistensi dan kemurnian Alquran, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, ''Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.'' (HR. Bukhari).

Dalam sambutannya, Direktur Dakwah dan Layanan Tanggap Daurat Dompet Dhuafa H Ahmad Shonhaji menyampaikan, pelatihan ini merupakan wujud dakwah bil hal Dompet Dhuafa untuk membumikan Alquran di tengah masyarakat melalui transfer ilmu seputar Alquran seperti metode Iqro yang banyak digunakan oleh masyarakat luas. ''Dompet Dhuafa berharap ilmu yang para peserta peroleh bisa diterapkan kepada anak didik agar mereka semakin cinta dengan Alquran,'' ujar Shonhaji melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Ahad (1/4).

Penanggung jawab pelatihan dari Dompet Dhuafa, Ahmad Fitroh, menjelaskan, pelatihan tersebut DD gelar di aula Masjid Raya Bintaro Jaya pada Ahad (1/4). Sebanyak 30 peserta perwakilan dari 15 TPA/TPQ sekitar Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang ikut dalam kegiatan tersebut untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan memperdalam pemahaman tentang metode Iqro.

''Mereka merupakan guru ngaji yang membina anak-anak di kawasan marginal. Kami memberikan pelatihan terkait teknik, kurikulum, metode keterampilan mengajar, dan manajeman pengelolan TPA/TPQ,'' ujar Fitroh.

Peserta sangat terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Salah seorang peserta yang merupakan guru ngaji anak-anak pemulung di Pasar Minggu, Jakarta, Nafis (22 tahun), mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat dan dapat ia terapkan pada saat mengajar di tempatnya. ''Ini sangat bermanfaat sekali. Ada beberapa metode yang memang saya belum tahu dan tidak saya terapkan ke anak-anak,'' ungkap Nafis.

Setelah mengikuti pelatihan ini, Nafis mengatakan, ia jadi tahu tekniknya dan akan menerapkan pada saat mengajar nanti. ''Semoga anak-anak jadi lebih semangat,'' kata Nafis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement