Ahad 01 Apr 2018 09:00 WIB

Santri Diimbau Selalu Bentengi Diri dari Paham Radikalisme

Pesantren sejatinya harus bisa tumbuhkan sikap antiradikalisme, dan antiterorisme.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Menristekdikti Mohammad Nasir saat diwawancarai usai kegiatan Apel Santri dan Mahasiswa Menolak Radikalisme di Yayasan Al-Qodiri, Jember, Ahad (1/4)
Foto: Gumanti Awaliyah/Republika
Menristekdikti Mohammad Nasir saat diwawancarai usai kegiatan Apel Santri dan Mahasiswa Menolak Radikalisme di Yayasan Al-Qodiri, Jember, Ahad (1/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengimbau agar santri dan santriwati selalu membentengi diri dari paham radikalisme, intoleransi, dan terorisme. Sebab, sebagai calon pemimpin bangsa, santri harus menjadi perekat bangsa.

"Radikalisme telah marak dimana-mana, narkoba, teroris, intoleransi juga ada di sekitar kita. Sebagai santri tentunya harus membentengi diri dari hal itu, dengan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT," kata Nasir dalam Apel Santri dan Mahasiswa Menolak Radikalisme dan Narkoba di Yayasan Al-Qodiri Jember, Ahad (1/4).

Dia mengatakan, pesantren sejatinya harus bisa menumbuhkan sikap yang antiradikalisme, dan antiterorisme. Santri dan mahasiswa, Nasir mengatakan, harus menjadi garda terdepan untuk menjaga dasar-dasar negara dan kesatuan bangsa.

Begitupun halnya dengan narkoba. Nasir mengimbau, agar santri dan mahasiswa secara tegas menolak barang haram tersebut. Selain dilarang oleh agama, dia melanjutkan, narkoba juga akan berdampak buruk terhadap masa depan dan pembangunan bangsa.

"Masalah narkoba ini bisa bermacam-macam, karena narkoba ternyata bisa ada dalam permen, roti atau lainnya. Dalam hal ini kita betul-betul perhatikan. Bisa bekerja sama dengan kepolisian, supaya dijauhkan betul dalam hal ini. Ini harus kita hindari semua," ungkap Nasir.

Di sisi lain, Nasir juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) untuk menyambut revolusi industri 4,0. Maka dari itu, Nasir meminta santri dan mahasiswa di Yayasan Al-qadiri tak pernah lelah untuk belajar agar siap bersaing dengan dunia global.

Dalam kesempatan ini, Menristekdikti juga menandatangi deklarasi Menolak Radikalisme dan Narkoba di Yayasan Al-Qodiri, Ahad (1/4). Deklarasi tersebut juga dihadiri oleh pemimpin yayasan, dan ratusan santri dan mahasiswa Yayasan Al-Qadiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement