Selasa 27 Mar 2018 11:42 WIB

Pada Ketum PSI, Kiai Said: NU tidak Punya Musuh

Pejabat yang korupsi, teroris, bandar narkoba, bandar judi, LGBT. Itu musuhnya NU.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj menerima pengurus PSI di Kantor PBNU, Senin (26/3).
Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj menerima pengurus PSI di Kantor PBNU, Senin (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof KH Said Aqil Siradj menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) tidak mempunyai musuh untuk membangun Indonesia. Karena, prinsip ormas yang didirikan KH Hasyim Asy'ari ini adalah untuk membangun persaudaraan.

"NU prinsipnya ingin membangun persaudaraan sesama umat Islam ukhuwuah Islamiyah, persaudaraan sebangsa dan tanah air ukhuwuah wathaniyah, persaudaraan sesama umat manusia ukhuwuah insaniyah. Itu prinsip Mbah Hasyim Asy'ari ini," ujar Kiai Said saat ditemui usai melakukan pertemuan dengan DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (26/3) kemarin.

Menurut Kiai Said, setelah berbincang-bincang dengan Ketum PSI, Grace Natalie, dan beberapa pengurus PSI, ternyata PSI juga hampir memiliki misi yang sama dengan PBNU, yaitu untuk membangun persaudaraan itu. "Jadi kami tidak punya musuh. NU tidak punya musuh karena targetnya adalah persaudaraan kecuali yang melanggar hukum baru itu musuh kami. Pejabat yang korupsi, teroris, bandar narkoba, bandar judi, LGBT. Itu musuhnya NU," ucapnya.

"Selama orang itu baik-baik, tidak pandang agamanya apa, sukunya apa, partainya apa semuanya saudaranya NU," imbuhnya.

Kiai Said mengakui, dalam pertemuan dengan PSI tersebut juga membahas tentang datangnya tahun politik, pilkada, dan pilpres. Menurut dia, semua semua warga Indonesia berhak menjadi calon presiden atau wakil presiden karena semuanya tergantung Allah.

Grace Natalie berterima kasih kepada Kiai Said yang telah memberikan masukan kepada sejumlah pengurus PSI dalam pertemuan itu. Menurut dia, PSI hanya ingin memberikan kontribusi untuk Indonesia dengan tidak memandang suku, agama, maupun ras.

"Tapi sama-sama kita punya visi untuk memperbaiki Indonesia. Dan kita banyak masukan daripada Pak Kiai untuk kami yang masih muda-muda ini," kata Grace.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement