Sabtu 24 Mar 2018 02:55 WIB

TGB Sampaikan Moderasi Islam ke Warga Lampung

Rasulullah mengajak umat untuk memakmurkan dunia dan akhirat.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur NTB TGB Zainul Majdi menyampaikan tausiah bertema Mengapa Harus Islam Wasathiyyah di Masjid Ad-Du'a, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (23/3).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGB Zainul Majdi menyampaikan tausiah bertema Mengapa Harus Islam Wasathiyyah di Masjid Ad-Du'a, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) berbicara tentang wasatiyah atau moderasi Islam di Masjid Ad-Du'a, Bandar Lampung, Jumat (23/3) malam.

Penjelasan tentang moderasi Islam ini bagian dari tabligh akbar yang diawali dengan shalat magrib berjamaah. Di awal, TGB mengajak jamaah banyak-banyak bersyukur atas karunia yang telah Allah SWT berikan.

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia itu berterima kasih atas undangan dan pemberian baju kokoh, selendang, serta peci dengan motif khas Lampung.

"Saya bersyukur bisa hadir di tengah-tengah bapak ibu, apalagi dikasih peci dan selendang. Baru pertama ini saya ceramah diberi kokoh, selendang, dan peci. Saya enggak bisa bayangkan kalau setiap dakwah diberikan seperti ini pasti penuh lemari saya," ujar TGB.

 

Baca juga, Saya Sering Lihat Ceramah Ustaz Abdul Somad di Youtube.

 

Mengenai moderasi Islam, kata TGB, merupakan sebuah konsep yang tertuang dalam firman Allah SWT dalam Albaqarah ayat 143, di mana memiliki kandungan makna bahwa Islam berada di tengah-tengah, atau mengedepankan dalam keseimbangan dalam kehidupan.

TGB mengisahkan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW menyampaikan sebuah wasiat tentang adanya kehidupan setelah dunia. Para sahabat yang mendengar langsung berikrar untuk fokus ibadah setiap hari, shalat malam tanpa tidur, puasa sepanjang waktu, dan meninggalkan istri agar mendapatkan pahala yang banyak.

Begitu mendengar hal tersebut, Rasul memanggil ketiganya dan membenahi kesalahan para sahabatnya dengan mencontohkan sikap Rasul yang tetap istirahat di kala malam, puasa tidak sepanjang waktu, dan dekat dengan istri. Rasulullah menyampaikan, siapa yang meninggalkan jalan keseimbangan seperti yang ia contohkan bukan termasuk dalam golongan umat nabi.

TGB menyampaikan, Rasulullah mengajak kita untuk memakmurkan dunia dan juga memakmurkan akhirat. Dalam setiap diri manusia dan juga yang ada di sekitarnya memiliki hak yang harus dipenuhi."Wasatiyah itu umat pertengahan bahwa semua yang ada di sekitar kita memiliki hak atas kita, begitu kita paksa melebihi kemampuannya, maka kita zalim terhadap diri kita," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement