Sabtu 24 Mar 2018 00:50 WIB

500 Ulama akan Hadiri Multaqa Ulama Nusantara

Multaqa ini untuk mempererat persatuan umat menyikapi berbagai persoalan bangsa.

Ilustrasi Pembatasan Ceramah Ulama
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Pembatasan Ceramah Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 500 ulama pimpinan pondok pesantren dan ormas Islam Banten akan menghadiri Multaqa Ulama Nusantara di Pesantren Modern Al Mubarok, Kota Serang, Banten, Ahad (25/3).

"Multaqa ini untuk mempererat persatuan umat agar tidak terbelah ketika ada hajatan pemilihan kepemimpinan nasional," kata Sekjen Multaqa Ulama Nusantara KH Aly Abdil Barr dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (23/3).

Menurut dia, acara yang dihelat Majma Buhuts al-Islamiyah itu dilatarbelakangi keinginan menjalin kerja sama antarulama dan umat menyikapi berbagai persoalan bangsa.

"Kegiatan juga diharapkan makin memperat tali persaudaraan sesama Muslim, ulama, umara (pemimpin negara), dan umat dalam menjaga NKRI," kata Kiai Aly.

Ia menjelaskan, pertemuan ini juga untuk memberikan masukan atau amanat agar umat Islam mendukung dan mendorong pemimpin nasional yang benar-benar peduli kepada umat Islam, pesantren, dan madrasah. Kiai Aly menuturkan, berangkat dari multaqa yang bertema "Persatuan Umat dan Kepemimpinan Nasional untuk Kedaulatan Ekonomi", penyelenggara menilai umat Islam membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam dalam bingkai NKRI.

Pengasuh Pesantren Modern Al Mubarok, KH Mahmudi berpendapat dengan kualitas SDM umat dan santri yang mumpuni akan dapat mewujudkan perbaikan ekonomi umat yang selama ini masih terpuruk.

"Masih banyak pesantren yang kurang mendapat perhatian," kata Mahmudi yang juga Ketua MUI Serang.

Ia menambahkan, agar umat dapat memperoleh akses atas lapangan pekerjaan dan usaha mandiri melalui berbagai program-program nyata, pesantren harus mendapat perhatian yang sama dengan pendidikan umum lainnya. Terlebih, pesantren adalah tempat bersemai dan tumbuhnya pendidikan karakter bangsa sejak dini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement