Kamis 22 Mar 2018 16:56 WIB

Modal Menuntut Ilmu

Ada metode terbaik yang disarankan bagi para penuntut ilmu

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Kitab Kuning
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimanakah caranya agar mudah mendapatkan ilmu pengetahuan? Apa yang harus dilakukan agar mudah menghafal pelajaran yang diberikan guru di sekolah? Mengapa ilmu yang sudah didapatkan kurang bermanfaat? Dan, masih banyak pertanyaan lainnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap diungkapkan banyak pelajar, dari dulu hingga sekarang.

Ada yang sudah berusaha menghafal pelajaran hingga larut malam, namun begitu ujian tiba, malah lupa akan pelajaran yang dihafal. Bahkan, ada yang bertahun-tahun menuntut ilmu pengetahuan, namun ia tidak tahu harus diapakan ilmu yang sudah didapatkan. Ada pula yang sudah bertahun-tahun belajar, namun tak juga paham akan pelajaran tersebut. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Bila pertanyaan ini diajukan pada Syekh Burhanuddin Al-Zarnuji, pengarang kitab Ta'lim al-Muta'allim Ila Thariqah al-Ta'allum, pastinya beliau akan mengatakan, karena seseorang itu tidak sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, tidak taat sama gurunya, tidak fokus, suka main-main, dan lain sebagainya.

Kitab Ta'lim al-Muta'allim ila Thariqah al-Ta'allum yang lebih dikenal dengan nama Ta'lim Muta'allim, adalah satu-satunya karya Syekh Burhanuddin Al-Zarnuji. Di dalam kitab ini, Al-Zarnuji menjelaskan tentang metode belajar yang baik. Ia membagi kitabnya ini dalam 13 bab, yang semuanya itu dimaksudkan agar seorang pelajar bisa mendapatkan ilmu dengan baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Di kalangan pesantren, khususnya yang berbasis salafiyah (tradisional), kitab ini merupakan salah satu yang dipelajari. Kitab ini menjadi acuan sekaligus bimbingan bagi penuntut ilmu agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement