Rabu 21 Mar 2018 00:47 WIB

Musyawarah Tokoh Jayapura Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian

Tim akan segera bekerja mencari solusi terbaik dalam mengatasi persoalan ini.

Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)
Foto: Foto: Kemenag.go.id
Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Pemerintah Kabupaten Jayapura  menggelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) guna membahas polemik pembangunan menara Masjid Al Aqsha Sentani. Pertemuan yang berlangsung di Aula Pemkab Jayapura ini diikuti jajaran pimpinan Forkopimda Kabupaten Jayapura, Kakanwil Kemenag Provinsi Papua, Pimpinan dan Anggota MRP, DPRP, DPRD, serta seluruh tokoh agama, adat dan perwakilan masyarakat. Hadir juga utusan dari pihak TNI dan POLRI.

Pertemuan ini menyepakati pembentukan tim untuk menangangi persoalan pembangunan menara Masjid Agung Al Aqsha Sentani. Tim ini dipimpin Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw.

Menurut Mathius Awoitauw, tim akan segera bekerja mencari solusi terbaik dalam mengatasi persoalan ini. “Jadi, tadi kita semua sudah sepakat untuk membentuk tim kecil hanya untuk menyelesaikan persoalan menara Masjid Al Aqsha dengan target penyelesaian dalam waktu tiga hari. Tim tersebut diambil dari perwakilan PGGJ, MUI, FKUB dan beberapa tokoh lintas agama,” ungkap Mathius, belum lama ini.

Mathius menjelaskan, pihaknya bersama tim terlebih dulu akan fokus pada persoalan pembangunan menara Masjid Agung Al Aqsha, meski dalam tuntutan PGGJ, ada beberapa poin. "Semua yang disampaikan itu akan kita bicarakan, namun secara baik, supaya semua dapat kita selesaikan tanpa menyinggung pihak lain,” tuturnya.

Persoalan ini juga akan dilokalisir hanya di Kabupaten Jayapura. Karenanya, Mathius berharap pihak-pihak yang tidak berkepentingan dapat menahan diri. "Sebab, semua persoalan ini akan kita selesaikan secara lokal melalui tim yang sudah kita bentuk,” pintanya.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Jannus Pangaribuan berharap, semua pihak menahan diri dan dapat memfilter informasi, terutama terhadap hoaks. Menurutnya, butuh kehati-hatian dan kearifan dalam memberikan informasi. Sebab, kalau bias dan sudah tersebar luas di publik, maka susah untuk ditarik kembali.

"Karena sesuatu yang sudah tersebar ke publik itu telah menjadi konsumsi publik. Jika ingin ditarik kembali informasi tersebut sudah sulit. Maka dari itu pelan-pelan kita akan memperbaiki hal tersebut dengan cara-cara seperti ini, yaitu dialog dan akan dibuat tim yang ke depannya akan mengikis pemberitaan itu,” tuturnya.

Kakanwil mengajak masyarakat untuk tetap menjaga nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Dia mengingatkan bahwa Gubernur Papua telah mendapat anugerah tokoh kerukunan. Bupati Jayapura juga penerima apresiasi anugrah kerukunan.

"Saya pikir itu tanggung jawabnya sangat berat. Namun juga bisa menjadi sebuah pintu agar masyarakatnya tetap cinta kerukunan, ikut berperilaku rukun dan saya rasa itu tidak sulit untuk dilakukan,” harapnya.

Hal sama disampaikan Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon. Dia berharap, para tokoh lebih bijaksana dalam membuat komentar, masukan, atau pernyataan, terutama di media sosial. "Pastinya ada etika-etika yang harus dipatuhi dalam menyampaikan sesuatu pesan-pesan dan jangan sampai membuat hal yang memicu kegaduhan publik,” pesannya.

Sebagai Kapolres Victor Dean Mackbon berharap masyarakat juga bijak dalam menggunakan media sosial. Pihak kepolisian akan melakukan monitoring melalui cyber patrol.

“Sebenarnya telah ada aturan-aturan terkait dengan etika dan sara di media sosial yang melarang pemberitaan yang tidak sesuai kepada khalayak umum, Undang-undang ITE sudah jelas tentang hal tersebut. Sudah pasti kami akan menindak tegas melalui hukum yang berlaku kepada penyebar berita yang tidak sesuai," ucapnya.

"Namun kami dari pihak kepolisian juga berharap bahwa masyarakat tidak menanggapi serius pemberitaan yang belum jelas kebenarannya,” lanjutnya.

Victor Dean Mackbon mengimbau masyarakat Papua untuk terus menjaga toleransi kerukunan beragama agar bisa tercipta kesejahteraan dan kemakmuran di Papua.

Ketua Forum Kerukunan umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura Pdt. Hosea Taudufu mengapresiasi pertemuan tokoh umat beragama yang sudah mendapatkan titik temu. Dia berharap, tim yang telah diberi tugas dapat menemukan solusi terbaik dan bisa membuat pertemuan kembali dengan pihak Masjid Al-Aqsha, supaya masalah ini bisa diselesaikan.

"Saya selaku Ketua FKUB, sangat mengharapkan seluruh masyarakat Jayapura memberikan dukungan kepada pemerintah yang telah berupaya menyelesaikan masalah ini dengan membentuk tim kerja. Mari kita semua hidup dalam kerukunan bersama dan tidak boleh menyikapi situasi ini dengan emosi atau dengan merasa dendam. Mari kita berpikir untuk menyelesaikan masalah ini dengan kembali kepada musyawarah bersama," pinta Hosea Taudufu.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement