Jumat 16 Mar 2018 18:57 WIB

Ini Rekomendasi JATMI di Muktamar Pati

Hasil mu'tamar yang dihadiri oleh sekitar 500 pengurus JATMI di seluruh Indonesia

 sidang Mu'tamar XI yang berlangsung pada 9-12 Maret 2018 di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an AKN Marzuqi, Pati, Jawa Tengah.
Foto: istimewa
sidang Mu'tamar XI yang berlangsung pada 9-12 Maret 2018 di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an AKN Marzuqi, Pati, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Organisasi massa Jamiyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia (JATMI) merekomendasikan dan menyerukan fatwa "Bertekad untuk membantu menyelesaikan kemelut bangsa Indonesia  dan dunia saat ini maupun esok dalam mencapai NKRI adil, makmur, dan mendapat pengampunan dari Allah Yang Maha Berkuasa".

Fatwa disepakati pada sidang Mu'tamar XI yang berlangsung pada 9-12 Maret 2018 di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an AKN Marzuqi, Pati, Jawa Tengah. Hasil mu'tamar yang dihadiri oleh sekitar 500 pengurus JATMI di seluruh Indonesia juga merekomendasikan.

"Sebagai wadah pemersatu umat, JATMI juga merasa perlu menekankan perlunya sosialisasi dan merangkul masyarakat di luar organisasi untuk memperkuat NKRI. Selain itu, kami juga memperkuat zikir dan spiritualitas bangsa untuk Indonesia yang kokoh," ungkap Syekh Ki Ageng Ranggasasana, PhD, Wakil Ketua Umum JATMI, dalam siaran persnya, Jumat (16/3).

Dikatakannya, hoaks dan pemberitaan negatif menjadi satu faktor pemecah belah bangsa. Pada Desember 2016, Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup 800 ribu situs hoaks di Indonesia.

"JATMI juga mendukung Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang meminta masyarakat tidak terjebak dalam menyebarkan informasi yang kebenarannya diragukan dan tabayun dalam mencari kebenaran," kata dia.

Berikut rekomendasi Jatmi:

Pertama, Menyerukan segenap anak bangsa untuk berdzikir dan senantiasa berdoa agar NKRI yang kita cintai tetap diberkahi.

Kedua, Mendukung program pembangunan nasional kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan mengimbau pembangunan mental dan sepritualitas bangsa ini agar menjadi bangsa yang beriman takwa maju dan beradab.

Ketiga, Menyerukan agar di tahun politik ini semua pihak mengedepankan akhlakul karimah.

Keempat, Menolak adanya pemberitaan hoaks yang memecah belah umat.

Kelima, menolak politisasi masjid atau rumah ibadah.

Keenam, Mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia dan SAVE KPK RI.

Ketujuh, Memperkuat ideologi negara Pancasila dan UUD 1945.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement