Ahad 11 Mar 2018 21:48 WIB

Landasi Persahabatan dengan Musyawarah dan Ketulusan

Rasulullah kerap mengajak sahabat-sahabatnya bermusyawarah.

Persahabatan/ilustrasi
Foto: Pixabay
Persahabatan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mengajak selalu bermusyawarah. Minta pendapatnya. Ini sebagai bentuk pengakuan sekaligus penghargaan atas eksistensi teman.

Konon, Rasul, seperti yang dinukilkan oleh kitab sirah, adalah sosok yang kerap meminta pendapat dan mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah.

Rasulullah pernah pula menyuruh Abu Bakar dan Umar bin Khatab untuk menggelar musyawarah. “Ini supaya kalian tidak berselisih,” sabda Rasul.

Selanjutnya,  melandasi pertemanan dengan ketulusan dan rasa ikhlas, jujur apa adanya. Tidak ada udang di balik batu.

Ketulusan itulah yang mengantarkan seorang teman ringan membantu sahabatnya, baik suka ataupun duka.

Imam Muhammad bin al-Munkadar pernah bertutur, menolong sahabat adalah kebahagiaan yang tiada tara. “Tak ada kenikmatan dunia yang tersisa kecuali membantu sesama teman,” ungkapnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement