Ahad 18 Feb 2018 10:15 WIB

Disdik Kuatkan Pendidikan Karakter Berbasis Agama

Sekolah mempunyai caranya masing-masing untuk memperlakukan para siswa.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Guru Aniaya Murid - ilustrasi
Guru Aniaya Murid - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya menyoroti kasus pembunuhan guru yang dilakukan murid. Padahal sekolah seharusnya menjadi tempat siswa mencari ilmu.

Sekretaris Disdik Kota Tasikmalaya Budiaman merasa sangat prihatin atas kejadian tersebut. Ia menjanjikan pihaknya akan terus mengoptimalkan gerakan pembangunan karakter siswa agar mencegah perilaku kenalakan remaja.

"Saat ini kewenangan kami hanya sampai jenjang SMP, untuk SMA/SMK itu kewenangan Provinsi, namun demikian kami tetap menghimbau kepada sekolah untuk mengoptimalisasi pendidikan karakter pada semua murid sekolah," katanya pada Republika, belum lama ini.

Ia menilai setiap sekolah mempunyai caranya masing-masing untuk memperlakukan para siswa. Termasuk bagi siswa nakal yang perlu pembinaan.

"Saya pikir sekolah punya cara masing-masing, tetapi pihak dinas selalu menekankan agar memperlakuan siswa nakal dengan penuh kasih sayang dan keikhlasan, secara persuasif dan perlu kami libatkan orang tua, hindari kekerasan fisik atau body contact," ujarnya.

Bentuk upaya pembangunan karakter siswa tersebut, kata dia lewat kegiatan ngaji bersama, shalat berjamaah serta upaya lainnya.

"Kami kuatkan pendidikan karakter berbasis keagamaan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement