REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendukung para ulama ataupun pemuka agama untuk bertausiyah bisnis kepada para santrinya. Langkah ini sebagai upaya pembangunan ekonomi umat.
Ustaz Muhammad Arifin Ilham menyambut positif program pemerintah tersebut. Bahkan, Ia mengajak, pelaku bisnis antaragama bisa bergabung membentuk sebuah bisnis. "Dukung selama sesuai syariat, bekerja sama boleh dengan siapa saja bahkan dengan non muslim," ujarnya kepada Republika.co.id, di Masjid Al Latief, Jakarta, Rabu (14/2).
Menurutnya, langkah pemerintah tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sekaligus merangkul pemeluk agama agar saling terbuka. Sehingga mampu menciptakan rasa toleransi di Indonesia. "Pemerintah sudah buka jalan, ambil dan manfaatkan sebaik-baiknya tentu," ucapnya.
Kendati demikian, Ia meminta, agar pemerintah tak semata-mata memajukan ekonomi umat di tengah tahun politik ini. Sebab, bisa membuat kegaduhan masyarakat dan menghancurkan bangsa. "Dengan tidak ada deal politik murni untuk umat, ada prinsip dakwah," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Puspayoga menyatakan, pemerintah telah siap mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat dan mencetak lebih banyak bibit-bibit wirausaha baru di pesantren-pesantren. Bahkan, untuk pembiayaan khususnya telah banyak disediakan skema-skema khusus mulai dari pinjaman yang disediakan oleh LPDB-KUMKM hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga yang sangat ringan.
"Ini sejalan dengan program Pemerintahan Bapak Presiden Jokowi yang senantiasa ingin ekonomi umat terbangun di semua lapisan dan kalangan," katanya, Senin (12/2).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
