Senin 12 Feb 2018 01:53 WIB

Aher Minta Ulama di Jabar Jaga Agama, Aqidah, dan Negara

Dalam konteks keagamaan, Jabar di pandang sebagai provinsi paling kokoh.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (ketiga kiri) didampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo (keempat kiri) berbincang dengan sejumlah tokoh agama saat silaturahmi Ormas Islam dan Pesantren di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Ahad (11/2).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (ketiga kiri) didampingi Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo (keempat kiri) berbincang dengan sejumlah tokoh agama saat silaturahmi Ormas Islam dan Pesantren di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menggelar pertemuan dengan ulama se-Jabar di Gedung Sate, Ahad (11/2). Pertemuan ini digelar untuk melakukan konsolidasi antara pemerintah dengan ulama se-Jabar yang tergabung dalam MUI baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan sampai ke desa.

"Dengan semua Ormas islam, mari kita jaga agama ini, aqidah ini, Ahlusunah ini dan negara ini," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.

Aher merasa bangga pada masyarakat Jabar. Karena, dalam konteks keagamaan, Jabar di pandang sebagai provinsi paling kokoh kegamaannya. Itu, merupakan hasil survei.

"Itu bukan kata saya ya tapi kata survei. Harapan saya, mari terus kita jaga dengan keislaman dan keaqidahan yang paling kokoh," katanya.

Aher pun berharap, semua ulama bisa menjaga situasi kondusif di masyarakat dengan terus membimbing masyarakat dengan agama yang benar dan bernegara dengan baik. "Supaya beragama dan bernegara seiring dan sejalan. Seiring sejalannya agama dan negara akan terarah," katanya.

Aher pun ingin mencari tempat luas yang bisa menampung banyak ulama. Kemungkinan, dia akan menggunakan gedung Sabuga untuk mengundang 626 MUI ditambah dengan ulama yang ada di desa dan kelurahan yang berjumlah 5.905.

"Kami akan kuote deklarasi bersama-sama. Jabar akan tampil jadi provinsi aman. Kalau ada kejadian seperti kemarin, respons dengan cepat jangan sampai ada fitnah di umat ini," katanya.

Aher pun menyatakan, ikut berbela sungkawa dengan kejadian ulama yang dianiaya. Bahkan, hingga menyebabkan seorang ulama meninggal dunia. "Insya allah, ulama itu sahid akan disambut bidadari. Saya ikut bela sungkawa pada pesantren," katanya.

Menurut Aher, ia memperoleh informasi kalau orang yang menganiaya KH umar Basri infonya benar-benar gila. Tapi, sedang ditelusuri, apakah ada yang menyuruh atau tidak sedang diperiksa. "Kalau Ust Prawoto, pelakunya hanya stress gangguan kepribadian tapi dia tak gila jadi akan kena persolaan hukum," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement