Ahad 11 Feb 2018 22:41 WIB

Walubi Apresiasi Presiden Kerap Ajak Pemuka Agama Berdialog

Presiden harus menjadi pelecut pemuka agama mengurusi akar rumputnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berdialog dengan tokoh agama. Hal itu menanggapi adanya tujuh poin kesepakatan bersama musyawarah besar (mubes) pemuka agama.

"Bagus. Kalau presiden bisa sering berdialog dengan tokoh agama," kata Pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Budi Tan kepada Republika.co.id, Ahad (11/2).

Menurut dia, langkah Presiden Jokowi harus menjadi pelecut pemuka agama mengurusi akar rumputnya. Ia beranggapan pemuka dan tokoh agama dapat menjamah setiap umat agamanya di seluruh Indonesia.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni memanfaatkan media sosial. Ia beranggapan setiap pemuka agama bisa bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjangkau seluruh umat suatu agama.

"Kemenkominfo bisa memprakarsai bagaimana menyalurkan tokoh agama yang bisa menyampaikan acaranya yang positif, membangun bangsa dan agama," ujar Budi.

Ia mendorong umat Buddha harus bisa mengubah diri untuk berkontribusi bagi Tanah Air. Ia mengatakan, selama ini umat Buddha di Indonesia hidup mengimplementasikan lima nilai Pancasila.

"Jauhi yang bertentangan dengan lima sila, mestinya kita akan menuju yang paling baik. Umat Buddha tak percaya sembayang saja bisa membawa perubahan," tutur dia.

Budi mengatakan setiap agama di Indonesia harus diberikan kesempatan tampil yang sama. Sebab, salah satu syarat menyongsong milenium, yakni tak memberi sekat pada perbedaan, apalagi agama.

"Keterlibatan semua orang penting agar tak merasa minoritas," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement