Ahad 11 Feb 2018 15:02 WIB

Daarut Tauhid Peduli Bantu Pengungsi Palestina

Ada enam lokal sekolah yang dibangun di Gaza, luasnya 1.000 meter persegi.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Agus Yulianto
Hendra Irawan, Direktur Markom Daarut Tauhid Peduli
Foto: dok. DT Peduli
Hendra Irawan, Direktur Markom Daarut Tauhid Peduli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah dua hari ini tim relawan dari Daarut Tauhid (DT) Peduli berada di Palestina. Kehadiran tim relawan DT Peduli dibantu relawan dari kedutaan RI setempat untuk memberikan bantuan bagi para pengungsi di wilayah Yordania dan Suriah.

Bantuan berupa paket pangan, plus selimut, makanan serta minuman. "Kebetulan saat ini memang sedang musim dingin," ujar relawan dari DT Peduli, Hendra Irawan kepada Republika.co.id, sesaat sebelum keberangkatannya ke Suriah, baru-baru ini.

Hendra yang juga menjabat sebagai Direktur Markom DT Peduli menyebutkan, dia dan timnya akan berada bersama para pengungsi selama 10 hari lamanya. Pemberian bantuan menyusul ulah Presiden Trump yang blokade wilayah tersebut. Buntutnya, berbagai pasokan komoditas yang diperlukan para pengungsi tersendat dan bahkan terhenti. "Penyerahan bantuan juga atas kerja sama dengan pemerintah, khususnya dengan kedutaan (KBRI Amman-red)," ujar Hendra.

Bagi DT Peduli, bantuan yang nilainya mencapai Rp 1 miliar ini bukan pertamakali dikirimkan pihaknya. Menurutnya berbagai bantuan sudah kerap dikirimkan termasuk ke berbagai wilayah negara lainnya yang membutuhkan. Semisal saat krisis pangan akibat kekeringan di Somalia pada tahun 2016 lalu, juga bantuan kepada pengungsi Rohingya di Myanmar maupun Bangladesh. Untuk bantuan pengungsi Myanmar pihaknya juga sudah membangun shelter serta bantuann makanan dan minuman.

Di tahun 2016 silam, DT Peduli juga menyempatkan membangun masjid sekira 400 mmeter persegi di Gaza. Tak hanya itu, lembaga di bawah pimpinan Abdullah Gymnastiar atau kebih dikenal dengan sebutan Aa Gym ini juga mendirikan sekolah setara SMP gratis. " Ada enam lokal sekolah yang dibangun di Gaza, luasnya 1.000 meter persegi dengan pengajar dari relawan setempat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement