Jumat 09 Feb 2018 10:32 WIB

MUI Imbau Warga tak Resah dengan Kasus Penganiyaan Ulama

Kasus penganiayaan ulama bisa ditunggangi pihak tertentu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Warga Jawa Tengah diimbau tak resah setelah kasus penganiayaan terhadap sejumlah ulama pimpinan pondok pesantren di Jawa Barat beberapa pekan lalu. Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Daroji meminta masyarakat khususnya umat muslim di Jateng tak mudah diprovokasi melakukan tindakan-tindakan yang berujung anarkis.

"Sebagian meragukan apakah pelakunya waras, kita serahkan saja pada polisi, dokter. Kita juga jangan sampai membuat suasana semakin panas, jangan sampai ada ujaran kebencian dan lainnya," kata Darojo di Solo pada Kamis (8/2).

Daroji pun meminta kepolisian agar mengusut tuntas penganiayaan terhadap pimpinan ponpes Al Hidayah Cicalengka, Kiyai Umar Basri serta Ustaz Prawoto yang menjabat sebagai Komando Brigade PP Persis. Daroji pun menilai kasus tersebut bisa ditunggangi pihak-pihak tertentu yang ingin menimbulkan keresahan pada masyarakat.

"Itu berpeluang sekali dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan politik. Saya minta mari jaga kondusifitas, Insya Allah ulama-ulama di Jawa Tengah dilindungi Allah," katanya.

Sementara itu menghadapi Pilgub Jateng,  MUI Jawa Tengah menginstruksikan MUI tiap Kabupaten/Kota untuk menggelar khutbah serentak. Ketua MUI Jateng, Ahmad Daroji mengatakan khutbah serentak di tiap wilayah tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan-pesan pada warga Jawa Tengah untuk menjaga kondusifitas selama berlangsungnya Pilgub Jateng pada Juni mendatang.

"Kami akan mengadakan khutbah serentak se-Jawa Tengah untuk menjaga agar tak ada bentrok kita dengan kita," kata Ahmad di Solo pada Kamis (8/2).

Selain khutbah serentak, kata Ahmad jelang pencoblosan, MUI Jateng telah meminta tokoh-tokoh masyarakat, ormas hingga partai politik untuk mengikuti halaqoh atau perkumpulan untuk membahas upaya menjaga kondusifitas jelang Pilkada yang akan dilaksanakan MUI Jateng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement