Rabu 07 Feb 2018 09:38 WIB

Kedutaan Saudi Beri Bantuan Negara Berpenduduk Muslim

Kedutaaan Saudi memiliki program bantuan sosial untuk membantu masyarakat Indonesia

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menyerahkan secara simbolis bantuan kaki palsu pada wara Slipi, Jakarta, Suhandi di Kedutaan Saudi, Jakarta, Selasa (6/2).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menyerahkan secara simbolis bantuan kaki palsu pada wara Slipi, Jakarta, Suhandi di Kedutaan Saudi, Jakarta, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Kedutaan Besar Arab Saudi berkomitmen memberi bantuan pada negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. “Negara-negara Islam saling bersaudara, harus saling membantu,” kata Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di Kedutaan Saudi, Jakarta, Selasa (6/2).

Ia mengatakan Kedutaan Saudi tidak memberi batasan pada bantuan sosial. Ia berujar setiap masyarakat Indonesia dipersilahkan mengajukan permohonan bantuan. “Nanti saya dan (kantor) kedutaan melihat dari sisi prioritas, mana yang lebih dulu didahulukan,” tutur dia.

Kepala kantor urusan media Kedutaan Saudi Ahmad Suryana menjelaskan Kedutaaan Saudi memiliki program bantuan sosial yang diperuntukkan membantu masyarakat Indonesia. Program itu merupakan arahan langsung dari Kerajaan Arab Saudi. Ia mengatakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia bisa mengajukan permohonan bantuan, seperti, kaki palsu, pembangunan masjid dan pesantren, dan bantuan sosial lainnya.

“Siapa saja bisa mengajukan. Nanti disortir, berhak atau tidaknya oleh tim yang akan menilai,” ujar dia.

 

Ia mencontohkan apabila ada pengajuan bantuan pembangunana atau perbaikan sekolah, tim kedutaan langsung datang ke lokasi. Apabila tim menyetujui memberi bantuan, kedutaan segera mengajukan ke Pemerintah Saudi. Namun, Suryana enggan menyebut berapa anggaran yang disediakan kedutaaan membantu masyarakat di Indonesia.

“Itu dari pihak luar negeri. Memang ada khusus hal-hal sosial ke negara yang penduduknya mayoritas Islam, sama kayak Rohingya,” ujar Suryana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement