Selasa 06 Feb 2018 08:22 WIB

MUI: Indonesia Harus Belajar Banyak dari Oman

Oman mampu menjadi negara kuat dan kaya melalui transformasi ekonomi

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Foto: Tahta/Republika
Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Ummat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI), M Azrul Tanjung menanggapi positif datangnya investor dari negara kaya, negara Oman. Menurut dia, masuknya investor dari Jazirah Arab tersebut merupakan sebuah peluang bagi Indonesia.

"Ini peluang, Indonesia harus banyak belajar dari negara Oman, mereka mampu menjadi negara kuat dan kaya melalui transformasi ekonomi yang dilakukan," ujar Azrul dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/2).

Azrul mengatakan bahwa nilai kurs Oman sangat tinggi dibanding dengan negara lain. Nilai Kurs Oman saat ini adalah 1 Real Oman setara dengan 2 Euro atau sama dengan 2 Poundsterling atau senilai 3 US Dolar. Jika dirupiahkan maka kurang lebih Rp 37.800.

Seperti diketahui, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyampaikan kunjungan delegasi investasi asal Oman tersebut terdiri dari beberapa sektor utama yakni sektor konstruksi, ekspor-impor, properti, manufaktur, pertambangan, logistik, pariwisata, sektor teknologi informasi, serta perbankan.

"Jika informasi ini benar dan menjadi kenyataan, Insya Allah investasi mereka di Indonesia mulai tahun ini cukup signifikan dan tentu, pasti berdampak positif bagi perekonomian Indonesia ke depannya," ucap Azrul.

Menurut Azrul, kunjungan delegasi Oman ini menunjukkan minat berinvestasi dari negara Timur Tengah ke Indonesia mulai muncul. Karena itu, menurut dia, MUI ke depannya akan melakukan kerjasama dengan berbagai pigak untuk menggencarkan investasi.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kadin maupun Kementerian Luar Negeri untuk menangkap minat investasi tersebut," ucap Asrul.

Azrul mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Oman. Menurutnya, kekuatan perekonomian negara-negara Islam memang harus dikonsolidasikan dan dikerjasamakan agar mampu menyaingi perekonomian negara-negara Adikuasa.

MUI mengapresiasi keputusan pemerintah atas investasi yang sangat signifikan tersebut, apalagi dari sesama negara Islam, kata Sekretaris Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.

Diketahui, pemerintah sendiri melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memasang target ambisius terhadap investasi di Indonesia. Tahun ini, BKPM memasang target investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 678 triliun dan 2018 mencapai Rp 863 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement