Ahad 04 Feb 2018 10:44 WIB

Usai Tersengat Ikan Pari, Kondisi Menag Membaik Pagi Ini

Hari ini Menag dijadwalkan akan kembali ke Jakarta.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Andi Nur Aminah
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin saat di wawancarai Republika, Jakarta, Kamis (2112).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin saat di wawancarai Republika, Jakarta, Kamis (2112).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terus membaik setelah tersengat ikan pari saat berlibur di Pulau Derawan, Kalimantan Timur. Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag, Mastuki mengatakan Lukman sudah membaik pagi ini, Ahad (4/2).

Menurutnya, sampai semalam kondisinya sudah lebih baik dan disarankan istirahat di Berau. "Alhamdulillah pagi ini kondisinya semakin membaik, sudah bisa beraktivitas sebagaimana biasa," kata Mastuki pada Republika.co.id.

Setelah dipastikan pulih, Lukman dikabarkan akan segera pulang ke ibu kota. "Insya Allah hari ini sudah kembali ke Jakarta," katanya.

Lukman tersengat ikan pari pada akhir pekan ini. Foto dan videonya yang sedang terkapar di Puskesmas setempat sempat beredar luas di kalangan wartawan. Lukman tampak terbaring di atas ranjang ditemani seorang pria.

Setelah tersengat, ia dilarikan ke Puskesmas terdekat Pulau Derawan untuk mendapatkan pertolongan darurat. Namun kemudian, Lukman dirujuk ke rumah sakit lebih besar.

Ikan pari merupakan salah satu ikan laut yang perlu diwaspadai. Pada dasarnya ikan ini suka perairan hangat. Namun mereka tidak suka pada kemunculan kaki manusia secara tiba-tiba.

Kasus tersengat ikan pari bisa berujung pada kematian meski jumlahnya sedikit. Sering kali korban saat itu sedang bermain-main di pantai dangkal. Menurut National Geographic, ikan pari bisa menimbulkan luka sangat menyakitkan.

Kulit robek menjadi salah satu akibat diserang ikan pari. Selain itu, racun yang dikeluarkannya pun menambah luka tambah parah. Untuk pertolongan pertama, biasanya luka direndam air hangat yang bisa memecah enzim dalam racun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement