Rabu 31 Jan 2018 11:42 WIB

Polri-Ormas Islam Diharapkan Bersinergi

Kalau ada kasus, baru mengundang ormas-ormas Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Ketua umum Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah, KH Abdullah Djaidi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua umum Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah, KH Abdullah Djaidi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah, KH Abdullah Djaidi berharap Polri dan seluruh organisasi masyarakat (ormas) Islam dapat bersinergi. Berbagai hal yang berkaitan kepentingan umat, ormas Islam mesti dilibatkan.

"(Harapannya) Kepolisian dan ormas-ormas Islam bisa sinergis. Jadi tidak sebatas kasuistik saja. Kalau ada kasus seperti ini, (baru) mengundang ormas-ormas Islam. Tapi (seharusnya) juga pada hal-hal yang menyangkut kepentingan umat, masyarakat, tentu ormas Islam harus juga dilibatkan, tidak hanya NU dan Muhammadiyah," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (31/1).

Djaidi mengungkapkan, ormas-ormas Islam yang lain juga harus diperhitungkan karena bagaimanapun mereka mempunyai andil dan jasa atas kemerdekaan negara Republik Indonesia. "Harus juga diperhitungkan karena mereka punya andil dalam kemerdekaan Indonesia," ujar dia.

Terkait pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang rekaman videonya viral beberapa hari terakhir, menurut Djaidi, Tito perlu meralat jika memang rekaman video tersebut benar adanya. "Kalau benar, mohon itu untuk dicabut, untuk diralat," kata dia.

 

Lagi pula, bagaimana mungkin ormas-ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah ingin merontokkan negara. Sebab, sebagian ormas Islam ada yang berdiri sebelum kemerdekaan. Termasuk Al-Irsyad salah satunya.

"Ormas-ormas tersebut juga berjuang demi tegaknya kemerdekaan Indonesia," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement