Selasa 30 Jan 2018 12:57 WIB

Menag: Islam Itu Mampu Memuliakan Perempuan

Islam meletakkan posisi yang proposional antara laki-laki dan perempuan.

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Muslimah
Foto: Reuters
Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan ajaran Islam meletakkan posisi yang proposional antara laki-laki dan perempuan. Perempuan bukanlah kelas dua bukan pula yang harus dikebelakangkan.

"Islam harus bisa melindungi, menghormati dan memuliakan perempuan," ujarnya saat acara Kongres PP Pemuda Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (30/1).

Islam menghendaki agar perempuan menjaga keseimbangan antar peran dalam keluarga, dan peran sosial di tengah masyarakat. Sehingga mampu membina generasi berkualitas dan membangun peradaban di Indonesia.

"Di Timur Tengah dalam rangka melindungi hak perempuan, mereka tidak boleh menyetir. Itu sudah tradisi dan budaya yang berkembang di sana. Di Indonesia seorang perempuan bisa menjadi hakim. Artinya, implementasi Islam dalam memuliakan perempuan itu berbeda namun memiliki tujuan yang sama," ungkapnya.

 

Untuk itu, menurut Menag, Indonesia memerlukan pikiran-pikiran moderasi Islam di tengah kuatnya globalisasi dan teknologi informasi yang dapat mendistorsi pesan utama ajaran Islam. Sehingga implementasi Islam bisa membawa perdamaian sekaligus sebagai pedoman untuk menyebarkan Islam moderat.

"Penerapan Islam bisa rasakan karena jasa pendahulu kita. Mari kita jaga kearifan, mengamalkan keragaman moderisasi Islam sehingga menjadikan Islam yang wasathiyah, Islam yang rahmatal lil alamin serta agama membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement