Sabtu 27 Jan 2018 22:55 WIB

Baznas Kembangkan Inovasi Digital untuk Tingkatkan Zakat

Tahun 2018 dicanangkan Baznas sebagai penguatan zakat.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Karta Raharja Ucu
Target Penghimpunan Zakat Baznas. Petugas melayani muzaki membayarkan zakat di kantor palayanan Baznas, Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Target Penghimpunan Zakat Baznas. Petugas melayani muzaki membayarkan zakat di kantor palayanan Baznas, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menginjak usianya yang ke-17, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memiliki rencana strategis yang mencanangkan 2018 sebagai tahun penguatan karena zakat. Semangat 'Kuat Karena Zakat' tersebut merupakan bagian dari gairah Kebangkitan Zakat, yaitu komitmen Baznas di seluruh Indonesia dalam meningkatkan gerakan zakat dalam semua aspek. Baik itu dalam pengumpulan, pengelolaan keuangannya, serta dalam distribusi dan pendayagunaannya.

Deputi Baznas, Arifin Purwakananta, mengatakan Baznas telah melakukan inovasi sepanjang 2017 di bidang penghimpunan maupun penyaluran zakat. Hal itu, kata dia, mengarah kepada penggunaan digital dalam berbagai transaksi.

Selain itu, Arifin menjelaskan, Baznas melakukan berbagai langkah progresif dalam pengembangan zakat digital. Di antaranya untuk memberikan kemudahan masyarakat Indonesia dalam menunaikan zakat. "Baznas memperkirakan perilaku muzaki Indonesia akan mengarah kepada penggunaan digital dalam berbagai transaksi termasuk dalam menunaikan zakat," kata Arifin, dalam keterangan rilis yang diterima Repulika, Sabtu (27/1).

Arifin mengatakan, berbagai inovasi yang dilakukan antara lain kampanye melalui media, baik itu media massa, media sosial maupun media luar ruang. Dalam dunia digital, ia mengatakan Baznas juga meningkatkan pelayanan agar muzaki lebih mudah menunaikan zakat serta memperoleh informasi mengenai Baznas.

Menurutnya, pengumpulan yang telah dilakukan Baznas melalui dunia digital antara lain dengan layanan berdonasi, yang bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi bernama OORTH. Selain itu, layanan berdonasi bisa dilakukan melalui platform digital milik Baznas, seperti website, fanpage Baznas, sosial media milik Baznas dan apps store Baznas yaitu muzaki corner.

Dari sisi penyaluran, ia menjelaskan bahwa berbagai program yang telah dilakukan Baznas dalam meningkatkan layanan mustahik dikemas secara inovatif. Sehingga, bantuan lebih mudah dijangkau mustahik. Program itu dilakukan antara lain melalui Program Layanan Aktif Baznas dan Baznas Tanggap Bencana.

Arifin menambahkan, inovasi pengumpulan untuk mendorong peningkatan zakat juga dilakukan oleh Nu Care-LazisNU dan LazisMU. Inovasi yang dibuat Nu Care-LazisNU yaitu Gerakan Belajar Zakat Bangkitkan Kesadaran Umat Untuk Berzakat Sejak Dini.

Direktur Fundraising Nu Care-LazisNU, Ustaz Nur Rohman, mengatakan bahwa gerakan ini dimulai sejak dua tahun lalu dengan Koin (Kotak Infak). Pada dasarnya, ia mengatakan Nu Care-LazisNU memang banyak mencari format atau model agar zakat dapat dipahami dengan baik di semua lini masyarakat. Kemudian, terbentuklah gerakan belajar zakat bangkitkan kesadaran umat untuk berzakat sejak dini tersebut.

Ia menjelaskan, gerakan itu mengajarkan bagaimana cara berzakat ketika sudah mencapai nishab dan haul. Selain itu, setiap pagi selalu dibekali dengan dua do'a dari malaikat tentang berinfak. Do'a malaikat pertama yaitu: Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak. Dan yang lainnya berkata: Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang kikir," kata Ustaz Nur Rohman.

Berkat adanya gerakan seperti ini, ia mengatakan beberapa wilayah di Indonesia menerapkan pemahaman tentang zakat dengan sangat baik. Contohnya, kata dia, di Sukabumi yang sudah memulai berbagai aktivitas yang dipandang membanggakan.

Ustaz Nur Rohman menjelaskan, inovasi Nu Care-LazisNU dilakukan agar dapat membangun manajemen yang baik dalam diri umat manusia. Hal itu dimaksudkan supaya tren berzakat masyarakat Indonesia dapat kembali bangkit guna mendorong peningkatan zakat.

Pada dasarnya inovasi gerakan yang dibuat oleh Nu CareLazisNU bertujuan membangkitkan kembali tren orang Indonesia dalam mendorong penguatan zakat dengan berbagai inovasi yang berguna, untuk membangun manajemen yang baik serta bermanfaat. Sehingga, menjadi manusia yang inspiratif," ujarnya.

Sementara itu, Manager Fundraising LazisMU, Falhan Nian Akbar, mengatakan LazisMU juga terus melakukan berbagai inovasi untuk memudahkan pelayanan Zakat, Infak dan Sodakoh (ZIS). Yang mana, hal itu akan mengarah pada penggunaan digital dalam berbagai transaksi.

Ia menuturkan, LazisMU melakukan penghimpunan maupun penyaluran zakat secara internal dan eksternal. Untuk internal, LazisMU tengah berinovasi untuk membangun sistem IT menjadi sistem manajemen informasi dengan pendekatan IT. Sedangkan secara eksternal, ia mengatakan LazisMU tengah menggunakan teknologi informasi untuk memudahkan pelayanan ZIS dengan membuat sebuah aplikasi yang sudah bisa di download pada IOS dan android.

Nama aplikasinya yaitu LazisMU (Kawan Baik). Sehingga, orang bisa mencari informasi tentang zakat dan juga bisa langsung berzakat, infak dan sodakoh di aplikasi tersebut dengan kalkulator zakat. Selain itu, LazisMU juga bekerjasama dengan muv on, yang berguna untuk memudahkan layanan ZIS bagi para muzaki.

"Kita juga bekerjasama dengan muv on, yaitu semacam digital marketlist. Layanan ZIS LazisMU bisa juga melalui muv on. Intinya, LazisMU sedang membangun pelayanan ZIS melalui channel-channel yang memudahkan para muzaki, kata Falhan.

Tidak hanya itu, Falhan mengatakan LazisMU juga mengembangkan sebuah program yang manarik. Salah satunya adalah program elektrifikasi, yaitu sebuah program penerangan menggunakan solar sel atau panel surya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dikatakannya, program ini berkerjasama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia (TNP2K RI) yang sudah memasuki tahap kedua atau dua tahun.

"Sudah 1000 rumah miskin yg belum punya listrik dibantu oleh LazisMU dan TNP2K dengan program elektrifikasi. LazisMU juga mempunyai program klinik apung," lanjutnya.

Ia menambahkan, LazisMU membuat kapal yang diubah menjadi sebuah klinik kesehatan terapung untuk pulau-pulau terpencil dan sudah mengembangkannya di Ambon sampai dengan Papua. Menurutnya, yang menjadi target adalah daerah-daerah terpencil yang belum dijamah kondisi kesehatannya.

Selain itu, LazisMU juga membangun sentra-sentra peternakan dengan memberdayakan para petani dan peternak lokal. Tujuannya, untuk menyuplai qurban dan untuk dikonsumsi. Ia menambahkan, pertanian dan peternakan yang terintegrasi dan juga ditujukan untuk para petani juga menjadi inovasi yang dibuat LazisMU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement