Senin 22 Jan 2018 18:04 WIB

Februari, Masjid Raya Sriwedari Mulai Dibangun

Pembangunan Masjid Raya Sriwedari diperkirakan menelan dana Rp 151,9 miliar.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo
Foto: Republika/Andrian Saputra
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelaksanaan pembangunan Masid Raya Sriwedari dijadwalkan mulai pada awal Februari mendatang. Ketua Umum panitia pembangunan Masjid Raya Sriwedari yang juga Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo mengatakan, saat ini, pihaknya terus melakukan pengumpulan dana untuk kebutuhan pembangunan masjid terbesar di Solo itu.

Panitia pembangunan masjid Raya Sriwedari pun memperoleh dana bantuan dari tiga perusahaan BUMN dengan total Rp 80 miliar.  "Iya untuk pembangunan masjid raya ini kami juga memperoleh bantuan dari perusahan-perusahaan BUMN, kami membuka untuk membantu pembangunan masjid ini," kata Purnomo pada Senin (22/1).

Purnomo mengatakan,  pembangunan masjid Raya Sriwedari diperkirakan menelan dana sebesar Rp 151,9 miliar. Meski demikian, katanya, dana yang berada di rekening panita pembangunan Masjid Raya Sriwedari sudah mencukupi.

Saat ini dana pembangunan masjid Sriwedari yang terlumpul mencapai Rp 160 miliar. Meski demikian, pihaknya tetap membuka kesempatan bagi warga Solo yang ingin menyalurkan donasinya untuk pembangunan masjid Sriwedari.

Sebab, kata Purnomo, terdapat bagian masjid yang desainnya akan dirubah lebih megah.  Yakni pada bagian menara yang semula direncanakan bakal dibangun dengan tinggi 99 meter menjadi 114 meter.  Terlebih, kata dia, besarnya antusiasme warga untuk turut serta dalam menyukseskan ppembangunan masjid raya sriwedari.  "Pada 5 Februari kita mulai peletakan batu pertama. Semoga semuanya berjalan lancar," katanya.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memastikan, Masjid Raya Sriwedari menjadi masjid termegah di Solo. Sebab, masjid tersebut bakal dibangun dilahan seluar 17 ribu meter persegi.

Masjid tersebut juga dilengkapi lima menara yang dapat diakses warga menggunakan lift untuk menikmati pemandangan kota Solo dari ketinggian. Halam masjid pun remcananya akan dibuat seindah mungkin untuk dijadikan ruang terbuka hijau. Pemkot Solo menggunakan desain jawa klasik untuk Masjid Raya Sriwedari.

"Pembangunan masjid Sriwedari untuk menata kawasan itu, Pemkot menata semuanya nanti setelah masjidnya kita juga tata kawasan lainnya seperti wayang orang, buku-buku bekas dan lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement