Sabtu 20 Jan 2018 16:27 WIB

Menag Minta Santri Berwawasan Luas

Wawasan luas diperlukan guna menjawab tantangan globalisasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin saat di wawancarai Republika, Jakarta, Kamis (2112).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin saat di wawancarai Republika, Jakarta, Kamis (2112).

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin membuka silaturahim dan sarasehan internasional dalam rangka peringatan milamilad Pondok Pesantren Daar el-Qolam ke-50 tahun. Dalam sambutannya, Lukman Hakim mengingatkan para alumni Gontor dan Daar el-Qolam serta santri yang hadir untuk berwawasan luas dan mendalam.

"Pesan yang dasar bagaimana kita harus berwawasan yang luas dan mendalam sehingga tidak mudah dibenturkan oleh pihak- tertentu," kata Lukman di Aula Daar el-Qolam, Sabtu (20/1).

Menurutnya, tantangan Indonesia saat ini adalah menghadapi era globalisasi,dimana percakapan teknologi informasi berkembang sangat luar biasa. Serta bagaimana lembaga-lembaga pendidikan Islam lebih memberi kontribusi ikut memperluas wawasan pengetahuan.

Lukman pun berkisah, beberapa hari yang lalu, pria yang juga lulusan Pondok Pesantren Gontor tersebut sempat bertemu dengan Grand Mufti, Syaukhi Ibrahim Abdeel-Karim Allam di Konferensi Nasional Al Quds. Dalam pertemuan tersebut Syaukhi Ibrahim berpesan kepada Indonesia untuk tetap menjaga paham Islam di tengah keberagaman.

"Ada kesan yang baik sekali pada perbincangan lebih satu jam itu, yaitu harapan beliau yang besar kepada indonesia, yang meskipun bukan negara islam, tapi telah teruji, mampu tetap menjaga dan memelihara paham Islam yang rahmatan lilalamin," tutur Lukman.

Di hadapan pimpinan pesantren alumni Gontor, Lukman juga mengingatkan umat Islam untuk tidak mengurus permasalahan yang sama sekali tidak produktif. Ia menjelaskan,keragaman dalam paham yang ada ditengah-tengah umat yang sesungguhnya adalah dalam rangka mendapatkan pilihan yang semakin banyak.

"Sehingga kemudian diantara kita boleh tidak sama menjadi satu, saling melengkapi, saling menyempurnakan satu sama lain, dan ini adalah ruh dari gontor itu sendiri," ucapnya.

Lukman juga sedikit menjelaskan terkait Panca Jiwa Gontor. Menurutnya yang paling unik dari Panca Jiwa Gontor adalah bagaimana lebih mengutamakan berpengetahuan yang luas daripada kebebasan.

"Jadi dengan kata lain, sejauh yang saya pahami tentu, kearifan dan kebijakan para pendiri ini yaitu bahwa kebebasan harus bersyaratkan berperpengetahuan luas" jelasnya.

Usai memberi sambutan dirinya langsung membukasilaturahmi dan sarasehan internasional Forum Pimpinan Pesantren Alumni (FPA) Gontor secara simbolis. Dalam pembukaan tersebut juga dihadiri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua FPA, Zulkifli Muhadli, Pimpinan Ponpes Gontor, Hassan Abdullah Sahal, dan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement