Selasa 16 Jan 2018 16:00 WIB

Tujuan Mukjizat Kenabian

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Laut Merah
Foto: wikipedia
Laut Merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Intelektual Islam Said Hawa dalam bukunya, Ar-Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam, menyebutkan,  Nabi dan Rasul pasti orang-orang yang amanah dan dipercaya. Yang disampaikan nya adalah hikmah dari Sang Pencipta. Tutur katanya adalah sabda. Perilakunya pasti mulia. Jalan hidupnya tak lepas dari cahaya. Allah pasti menuntun mereka dan umatnya untuk sampai kepada-Nya.

Mukjizat merupakan pembeda mereka dengan manusia biasa. Kekuatan yang menafikkan hukum sebab-akibat ini membuat mereka tampil unggul melawan musuh-musuhnya. Siapa pun mengetahui bagaimana Rasulullah melakukan perjalanan Isra dan Mi'raj dari Masjid al-Aqsha ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah.

Mukjizat Nabi Musa yang membelah lautan membuat kaumnya terselamatkan dari serangan Fir'aun yang memusuhi mereka. Nabi Isa mampu menghidupkan orang mati, berbicara ketika masih bayi, dan lahir dari rahim ibu tanpa suami. Masih banyak lagi mukjizat Isa yang ditunjukkan Allah untuk mengingatkan manusia akan keimanan mereka yang makin terkikis.

Namun, meskipun Allah sudah mengutus nabi dan rasul, ada saja manusia yang keras kepala. Mereka mengabaikan pesanpesan takwa yang dibawa para nabi karena mereka merasa paling hebat dan benar. Kenabian merupakan berita-berita masa depan yang sampai kepada manusia melalui utusan Allah. Mereka menyampaikan dampak dan akibat dari berbagai perbuatan yang dilakukan. Pengetahuan manusia hanya membicarakan kekinian dan apa yang sudah lalu.

Allah menyampaikan keluasan pengetahuan-Nya melalui alam semesta dan juga utusan-Nya. Melalui mereka, manusia mendapatkan pengetahuan baru yang membuat mereka makin tawadhu, menghormati sesama, dan enggan melakukan kerusakan.

Buku Ar-Rasul karangan Said Hawa menyajikan dalil dan seja rah tentang kenabian dan fung si nya bagi kehidupan. Sekilas buku ini terlihat sangat klasik. Berbagai ayat dan hadis tentang kenabian mudah ditemukan di dalamnya.

Buku ini menjadi alternatif sejarah ke nabian. Jika membaca Husein Haikal tentang sejarah Muhammad, pembaca akan menemukan kisah perjalanan ke lahir an sang nabi hingga wafatnya. Na mun, pembaca belum tentu menemukan hikmah di balik kenabian, seperti yang dijelaskan panjang lebar oleh Said Hawa.

Buku ini juga menjadi antitesis berbagai kesimpulan orientalis yang berpan dangan sebelah mata tentang Rasulullah. Banyak yang menuding Rasulullah dengan berbagai fitnah yang keji dan dusta. Dengan membaca ArRasul, pem baca mendapatkan perspektif dan pengetahuan yang autentik tentang kenabian.

Meski banyak mengutarakan dalil Alquran dan hadis, Said Hawa mampu menyajikan alasan mendasar tentang kenabian. Mengapa harus ada nabi? Apa fungsinya bagi kehidupan? Bagaimana manusia mengetahui kenabian seseorang? Apa dampak mengimani kenabian? Jika tidak mengakui kenabian, apa yang terjadi? Semua pertanyaan itu dijawab panjang lebar oleh Said Hawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement