Senin 08 Jan 2018 08:41 WIB

Haul Habib Ali, Berkah Untuk Pebecak Solo

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Jamaah dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Solo untuk mengikuti Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yang berlangsung Senin (8/1).
Foto: Andrian Saputra
Jamaah dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Solo untuk mengikuti Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yang berlangsung Senin (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  Membludaknya jamaah yang hendak mengikuti Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi menjadi berkah tersendiri bagi pebecak Solo. Banyak jamaah yang menggunakan jasa pebecak untuk menuju lokasi acara, lantaran akses  menuju lokasi acara ditutup untuk kendaraan bermotor.

Dari pantauan Republika,co.id Senin (8/1) pagi, jamaah dari berbagai daerah mulai berdatangan. Jamaah memadati sepanjang Jalan Kapten Mulyadi hingga lokasi acara di Masjid Ar Riyadh Semanggi, Pasar Kliwon. Banyak jamaah memilih berjalan kaki mulai dari perempatan Jalan Untung Suropati-Jalan Kapten Mulyadi.

Jamaah yang berasal dari luar Solo kebanyakan memarkirkan kendaraannya di Benteng Vastenburg. Kendati demikian banyak juga jamaah yang memilih memanfaatkan jasa pebecak yang beroperasi di sekitar Benteng Vastenburg hingga kapten Mulyadi. Kondisi tersebut membuat para pebecak kebanjiran penumpang.

Salah satunya adalah Laisat, pebecak berusia 47 tahun makin bersemangat dengan banyaknya jamaah yang meminta diantarkan menuju lokasi Haul. Ya alhamdulillah banyak tapi tarifnya sama yang penting goes terus banyak penumpang saya nggak capek, kata Laisat.

Laisat beserta pebecak lainnya mulai kebanjiran penumpang sejak Ahad (7/1) malam dimana jamaah dari berbagai wilayah berdatangan untuk berziarah ke makam keturunan-keturunan Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yang dimakamkan di kompleks Masjid Ar Riyadh.

Pada kemarin malam, Laisat mengaku, bisa mengangkut penumpang sampai 20 kali bulak-balik dari Masjid Ar Riyadh ke Benteng Vastenburg.  Pagi tadi, Lasiat mulai beroperasi lepas Subuh. Hingga pukul 08.00 WIB ia pun sudah 5 kali mengangkut penumpang. Untuk tarif dari Benteng Vastenburg hingga Masjid Ar Riyadh Laisat mematok Rp 12 ribu. Kendati begitu jelas dia banyak jammah justru yang memberi ongkos lebih untuknya.

"Ada saja penumpang yang kasih kembaliannya, ada yang kasih tambang dua tiga ribu," katanya.

Sama halnya dengan Laisat, Paimun juga kebanjiran penumpang. Menurut Paimun Haul tahunan Habib Ali membawa berkah bagi para pebecak Solo terutama yang beroperasi di sekitar benteng Vastenbur. Terlebih akhir-akhir ini pengguna jasa beca terus menurun seoring banyaknya warga dan wisatawan yang beralih menggunakan jasa ojek daring.

"Ramai kalau gini, saya terus operasi sampai nanti hari Selasa acaranya, baru nanti mangkal lagi," katanya.

Sementara itu dari pantauan Republika,co.id sebagian jamaah sudah memadati pintu masuk menuju Masjid Ar Riyadh. Puncak Haul Habib Ali akan dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembacaan shalawat dan nasihat-nasihat Habib Ali. Sementara sebagian jamaah yang tak bisa masuk ke dalam masjid menggelar tikar di sekitar Jalan Kapten Mulyadi atau tepat di depan area komplek Masjid Ar Riyadh.

Untuk diketahui Habib Ali merupakan seorang sufi yang lahir di Qasam, Hadramaut pada 24 Syawal 1259 Hijriyah atau 1839 masehi. Dia merupakan putra dari Habib Muhammad bin Husain Al Habsyi dan Habibah Allawiyyah binti Husein bin Ahmad Al Hadi Al Jufri. Sejak kecil, Habib Ali dikenal sebagai anak yang cerdas dam kuat dalam menghafal Al Quran dan Hadits.

Dia pun kemudian membuat karya berupa kumpulan pujian-pujian untuk Rasulullah yakni Simtud Duror. Habib Ali meninggal di Hadramaut pada Ahad 20 Rabiul Tsani 1333 Hijriyah. Sepeninggalnya, keturunan Habib Ali menyebarkan pemikiran-pemikiran Habib Ali hingga ke tanah Indonesia dan bermukim di Solo, Jawa Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement