Ahad 07 Jan 2018 16:25 WIB

TGB dan Guru Besar Al Azhar Tradisikan Halaqah Ilmiah

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Ketua Organisasi Internasional Al Azhar (OIAA) Indonesia TGH Muhammad Zainul Majdi (kiri) bersama Guru Besar Al Azhar Syaikh Yusri Rusydi (kanan) dalam acara halaqah ilmiah di Pendopo Gubernur NTB, Ahad (7/1).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Ketua Organisasi Internasional Al Azhar (OIAA) Indonesia TGH Muhammad Zainul Majdi (kiri) bersama Guru Besar Al Azhar Syaikh Yusri Rusydi (kanan) dalam acara halaqah ilmiah di Pendopo Gubernur NTB, Ahad (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia menggelar halaqah ilmiah tentang kajian kitab-kitab hukum Islam, khususnya Kitab Arba'in Annawawiyah di Pendopo Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Mataram, NTB, Ahad (7/1).

Ketua OIAA Indonesia yang juga Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, kajian tentang kitab-kitab hukum Islam, khususnya Kitab Arba'in Annawawiyah penting dijaga dan dilestarikan. Menurut gubernur yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB), halaqah ilmiah harus ditradisikan untuk menajamkan pemahaman yang utuh tentang Islam.

"Termasuk meningkatkan spiritualitas yang dipadukan dengan pemahaman atas hasil kajian akal pikiran manusia," ujar TGB, Ahad (7/1). Dia berharap, kajian tersebut dapat berkontribusi nyata memperkaya khasanah keilmuan hukum Islam serta mendapatkan ilmu yang utuh tentang kitab Arba'in Annawawiyah.

Selain mengkaji Kitab Arba'in Annawawiyah, halaqah ilmiah juga membahas dan mengkaji fiqih tematik kontemporer, seperti terkait konsep dan hukum berjihad serta kajian tentang pemahaman-pemahaman masyarakat tentang jihad. "Khususnya ditinjau dari aspek hukum Islam apakah pemahaman tersebut telah didasarkan pada sumber dan rujukan hukum Islam yang jelas," katanya.

TGB juga menyampaikan selamat datang sekaligus ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Guru Besar Al Azhar Syaikh Yusri Rusydi yang menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada halaqah ilmiah ini. "Merupakan suatu keberkahan sekaligus memberikan motivasi kepada masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi NTB yang mayoritas dihuni umat Islam," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement