Sabtu 02 Dec 2017 22:13 WIB

Menag Kaji Kesejahteraan Guru Agama Islam

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Foto: ROL/Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku saat ini sedang mengkaji kesejahteraan guru-guru Agama Islam di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur.

"Serangkaian diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan juga dilakukan guna mencari titik paling moderat terkait nasab dan nasib para guru Agama Islam," ujarnya di sela pembukaan Kongres ke-3 Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) di Surabaya, Sabtu (2/12)

Menurut dia, terkait masalah pembinaan memang menjadi tanggung jawab kementeriannya, namun terhadap kesejahteraan, ia masih harus mendalami karena kenyataannya para guru diangkat oleh kepala daerah. Beberapa guru Agama Islam ini, kata dia, mendapat kesejahteraan jauh lebih besar yang didapat dibandingkan dari Kemenag karena tidak boleh ada perbedaan, namun di sisi lain kondisi masing-masing berbeda-beda.

"Tentu, kesejahteraan yang diberikan kepada para kepala daerah tidak sama. Karena itulah, apakah nanti kesejahteraan guru Agama Islam ditarik ke pusat atau seperti apa, saat ini sedang dikaji mendalam," ucapnya.

(Baca juga: Jokowi: Peningkatan Mutu Guru Perlu Diimbangi Kesejahteraan)

Yang pasti, lanjut dia, saat ini Kementerian Agama setiap tahunnya mengalokasikan anggaran tunjangan guru sebesar Rp5,3 triliun khusus untuk tunjangan dan kesejahteraan guru agama di Indonesia. Di sisi lain, Menteri Agama pada kesempatan sama juga berpesan kepada ribuan guru Agama Islam untuk selalu menanamkan rasa cinta pada profesi dan anak didiknya.

"Tanamkanlah rasa cinta dalam mendidik. Jika harus menghukum siswa, hukumlah dengan cinta," kata menteri yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

Sementara itu, pembukaan Kongres ke-3 AGPAII diikuti sekitar 10.000 guru agama Islam dari perwakilan provinsi di Indonesia dan 38 kabupaten/kota di Jatim. Turut hadir dalam pembukaan adalah Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Imam Safe'i, alim ulama, tokoh masyarakat beserta undangan lainnya.

Perhelatan akbar lima tahunan yang mengusung tema "Memantapkan Keberagamaan, Merawat Keberagaman untuk Kejayaan NKRI" itu fokus membahas tiga hal, yaitu pemilihan ketua baru, merumuskan program kerja dan konsolidasi antarguru se-Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement