Ahad 31 Dec 2017 09:37 WIB

Dai Muda Serukan Setop Isu SARA untuk Tahun 2018

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) menyerukan agar masyarakat Indonesia berhenti melontarkan ujaran kebencian, menggunakan isu SARA, intoleransi antar umat beragama, serta sikap main hakim sendiri pada 2018 mendatang. Apalagi, selama ini, Indonesia telah memberikan teladan pada dunia bagaimana hidup berdampingan dalam keberagaman suku dan agama.

Karena itu, kata Ketua Umum FKDMI, Moh Nur Huda, penting menguatkan kembali persatuan dan kesatuan antar sesama anak bangsa. Indonesia, ucap dia, adalah sebuah etalase cantik dari keberagaman dalam hidup bernegara.

Namun, pada 2017 lalu, kehidupan berbangsa banyak tercederai dengan berbagai kasus yang menyinggung nilai-nilai prinsip umat beragama. Masyarakat Indonesia seakan-akan baru belajar lagi arti toleransi lagi.

Karena itu, menurut Huda, FKDMI akan menitikberatkan kerja-kerja dakwahnya di tahun 2018 dengan mengedepankan nilai-nilai kesatuan umat. Bagi FKDMI, hadirnya umat yang satu dan saling mendukung adalah modal awal terwujudnya persatuan bagi bangsa ini.

Huda berharap, berbagai macam ujaran kebencian, persekusi-persekusi, dan isu SARA yang terjadi pada tahun 2017 ini tidak terulang lagi pada 2018 nanti. "Apalagi ada momentum politik berupa Pemilihan Kepala Daerah Langsung, yang memiliki potensi terjadinya gesekan horizontal antar masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Ahad (31/12).

Huda mengatakan, pada 2018, FKDMI juga akan memastikan aktivitas dakwah di tengah masyarakat agar bisa berlangsung dengan kondusif, tanpa ada gangguan dari pihak mana pun juga. Karena itu, FKDMI akan mengedepankan kebersamaan dan kearifan sebagai bagian dari misi Islam rahmatan lil-'alamin.

"Pada hakikatnya, berdakwah atau menyeru ke jalan Allah adalah kewajiban setiap mukmin yang dituliskan dalam Alquran," kata Huda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement