Ahad 31 Dec 2017 01:18 WIB

Bingung Malam Tahun Baru Mau Kemana? Ikut Zikir Saja

Ustad Yusuf Mansur memberikan ceramah sebagai pembuka acara Festival Republik di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Jumat (29/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ustad Yusuf Mansur memberikan ceramah sebagai pembuka acara Festival Republik di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Jumat (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Novita Intan dan Rahmat Fajar

Rangkaian shalat Jumat di Masjid Attin, kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, baru saja pungkas. Kendati demikian, Ramlan (52 tahun), satu di antara jamaah, enggan bergegas pulang ke kediamannya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ia menuturkan, memang sengaja berlama-lama selepas shalat Jumat kemarin. Tujuannya, mendengarkan tausiyah pada rangkaian acara Festival Republik yang dimulai Jumat (29/12) kemarin.

Ramlan tak sendirian, selepas shalat Jumat ratusan lainnya ikut berbondong-bondong merapat ke kompleks Masjid Attin. Sebagian datang membawa sanak saudara.

“Bagus sekali acara ini, bisa untuk mempertebal iman, ada kesenian juga. Ada tausiyah mengajak jangan pulang buru-buru luangkan waktu dengarkan tausiyah. Jarang sekali di sini,” ujarnya, kemarin.

Selepas shalat yang diimami Ustaz Yusuf Mansur, ia bersama jajaran pimpinan PT Republika Media Mandiri, dan pengurus Masjid Agung Attin menuju panggung utama di halaman depan masjid.

Masyarakat yang menghadiri acara tersebut dihibur dengan tarian tradisional dari para siswa dan siswi SMP Cendekia Baznas, Bogor. Setelah itu, diisi dengan tausiyah oleh Ustaz Yusuf Mansur. Festival Republik dimulai pada 29 hingga 31 Desember dengan acara puncak Dzikir Nasional pada malam Tahun Baru 2018. Acara tahunan ini sudah diselenggarakan selama 16 kali, dan 14 kesempatan dilakukan di Masjid Agung Attin.

Escarab (42 tahun) pria asal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sengaja datang ke acara Festival Republik bersama keluarganya. Menurut dia, acara ini sangatlah tepat dan baik bagi masyarakat Muslim yang ingin mencari kegiatan bermanfaat pada pengujung tahun.

"Saya sengaja datang, acara ini bagus. Saya akan terus datang sampai acara puncak," katanya.

Dalam tausiyahnya, Ustaz Yusuf Mansur mengajak umat Islam agar selalu menghadirkan Allah dan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, agar selalu mengingat Allah dan Rasulullah di setiap amal perbuatannya.

"Kita hidup karena Allah. ‘Maka hiduplah bersama-Ku dan Rasul-Ku’. Ayat itu betebaran di juz 'amma," ujarnya.

Ustaz Yusuf mengajak umat Muslim menghidupkan kekuatan dari sifat-sifat Allah. Dengan begitu, ia meyakini akan memiliki rasa malu jika hendak melakukan kemaksiatan. "Ketika saya menghentikan maksiat atas izin Allah maka membangun iman," kata Ustaz Yusuf.

Acara pada Jumat (29/12) kemarin juga diisi donor darah, penampilan grup musik Republikustik, dan talkshow Cahaya Hati. Festival Republik juga dimeriahkan pameran dan bazar murah, cerdas tangkas 5 pilar, dan talkshow untuk Muslimah.

Pada 31 Desember, acara puncak Dzikir Nasional 2017 akan dihadiri beberapa tokoh. Di antaranya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, tokoh Nahdlatul Ulama KH Salahuddin Wahid, Ustaz Arifin Ilham, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, serta imam bersuara emas Muzammil Hasballah. Festival Republik 2017 mengusung tema 'Perkuat Silaturahim untuk NKRI'.

Kegiatan zikir Republika tahun ini tidak hanya digelar di Jakarta, tetapi juga di dua kota besar lainnya, yaitu di Yogyakarta dan Bandung.

Kegiatan zikir di Yogyakarta akan menghadirkan beberapa penceramah, di antaranya Gus Miftah Habiburrahman dari Pondok Pesantren Ora Aji, Kang Puji Hartono dari Pesantren Masyarakat Jogja, dan Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak.

Kang Puji mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif karena dapat memanfaatkan momen libur nasional sebagai media dakwah. “Bahkan, Festival Republik ini telah menjadi sebuah inspirasi positif," ujarnya, Jumat (29/12).

Inspirasi positif yang ia maksud adalah karena kini kian banyak masjid di beberapa daerah yang mulai menggelorakan hal serupa pada momen pergantian tahun. Hal itu ia simpulkan menengok kian banyaknya masjid yang ingin mengundangnya sebagai pembicara dalam kegiatan serupa di beberapa daerah di Indonesia.

Ia pun sangat senang melihat fakta itu karena berawal dari Republika yang mengadakan kegiatan akhir tahun secara serentak di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta rupanya telah mampu memantik inspirasi masyarakat Muslim Indonesia. Sehingga, kini kian banyak kegiatan akhir tahun bernuansa religi yang digelar di beberapa daerah lainnya.

Dalam kesempatan ini, nantinya Kang Puji berencana memberikan motivasi dan muhasabah sehingga masyarakat dapat lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan pada masa yang akan datang. Ia pun berharap, melalui momen ini, masyarakat juga dapat menggapai esensi dari setiap materi yang dipaparkan oleh para pembicara, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik seiring dengan momen pergantian tahun.

Gus Miftah pun sepakat dengan hal itu. Ia pun berharap Republika dapat lebih menggencarkan kegiatan ini di seluruh penjuru pelosok Tanah Air. Selain itu, ia juga berharap agar acara ini dapat menampung lebih banyak jamaah.

Terkait dengan adanya selingan penampilan musik-musik religi, ia pun mendukung hal tersebut. Karena, menurut dia, musik religi juga merupakan media dakwah yang cukup optimal dan dapat menyajikan hiburan serta kesan tersendiri bagi masyarakat. (mg01/ eric iskandarsjah Pengolah: fitriyan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement