Jumat 22 Dec 2017 11:43 WIB

Pengurus Masjid di Jatim Dapat Pelatihan Akuntansi Gratis

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Deprtemen Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Republika menggelar pelatihan akuntansi bagi para pengurus masjid di Jawa Timur.
Foto: republika/dadang kurnia
Deprtemen Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Republika menggelar pelatihan akuntansi bagi para pengurus masjid di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Deprtemen Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Republika menggelar pelatihan akuntansi bagi para pengurus masjid di Jawa Timur,  Jumat (22/12).

Sekretaris Departemen Ekonomi Syariah Universitas Airlangga Dina Fitrisia Septianingrum mengungkapkan antusiasme para pengurus masjid di Jatim untuk mengikuti kegiatan tersebut. Namun, demi efektifitas pemberian materi, kegiatan tersebut dibatasi hanya diikuti oleh 62 peserta, dan puluhan lainnya masuk ke dalam daftar tunggu.

"Peserta sebenarnya sangat membeludag. Saat ini saja masih ada sekitar 55 majid lagi yang pengurisnya masuk daftar wating list. Kita akan terus mensyiarkan pelatihan akuntansi masjid ini. Kami harapkan di kegiatan selanjutnya bisa mendatangkan pengurus masjid dari Jateng dan Jabar," kata Dina.

Wakil Pimpinan Redaksi Nur Hasan Murtiaji mengungkapkan beberapa keuntungan yang bisa diperoleh para pengurus masjid setelah mengikuti kegiatan tersebut. Diantaranya, para pengurus masjid tersebut nantinya mampu menguasai ilmu akuntansi, terkhusus soal pelaporan penggunaan keuangan masjid.

"Mereka nanti dikasih teori soal pentingnya akuntansi masjid, dan pentingnya untuk mengelola laporannya secara profesional. Sihingga mereka tahu bahwa pengelolaan dana masjid harus dilakukan secara transparan dan akuntabel," ujar Hasan.

Sepulang dari kegiatan tersebut, para pengurus masjid juga nantinya akan diberi akun untuk mengakses aplikasi berbasis web terkait pengelolaan keuangan masjid. Akun ini menjadi penying karena tanpa akun, aplikasi berbasis web tersebut tidak bisa diakses. Akun tersebut bahkan telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan masjid yang bersangkutan.

"Kan masjid itu beda-beda. Ada yang punya usaha sendiri, ada yang punya sekolah, bahkan ada yang hanya masjid saja. Akun yang diberikan nanti itu sudah disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing," kata Hasan.

Pengurus Masjid yang mengikuti pelatihan juga nantinya akan mendapatkan modul dan sertifikat secara gratis. Hasan berharap, pelatihan yang digelar semakin meningkatkan jumlah pengurus masjid yang menggunakan aplikasi online dalam pengelolaan keuangan masjid. Sehingga, makin banyak pula masjid yang mengelola keuangan masjid secara profesional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement