Selasa 12 Dec 2017 21:33 WIB

Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan di Lapas Wanita Tangerang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Karta Raharja Ucu
Lapas (ilustrasi)
Foto: Antara
Lapas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ada yang sedikit berbeda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Anak Wanita Tangerang, Senin (12/12). Perempuan penghuni Lapas tampak memenuhi ruang Aula Balai Latihan Kerja.

Mereka antusias mendengarkan pemaparan sambil jari jemari mereka terlihat aktif memotong dan mengelem bahan-bahan dari kain flanel. Pemateri pun tampak berbeda. Biasanya pengisi materi adalah para pendamping namun sekarang adalah mahasiswa.

 

Mereka adalah mahasiswa Universitas Syeikh Yusuf Tangerang yang sedang jadi volunteer Bina Santri Lapas (BSL) Dompet Dhuafa. Kegiatan pada Senin tersebut diberi judul Pelatihan pembuatan Kerajinan Tangan berbahan kain Flanel menjadi souvenir.

 

Kegiatan merupakan kerja sama antara Dompet Dhuafa, Universitas Syeikh Yusuf Tangerang, dan lapas Klas IIB Anak Wanita Tangerang. Kegiatan ini diikuti 40 warga binaan yang dibagi menjadi dua sesi.

 

Ada 12 mahasiswa yang memberikan materi dan mendampingi para binaan dalam membuat kerajinan tangan dari kain flanel. Tak ketinggalan, petugas lapas pun antusias mengikuti acara.

 

Saat pembukaan, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana, Yoeningsih menyampaikan harapannya. "Melalui pelatihan ini, diharapkan warga binaan dapat mengembangkan potensi diri dan menampilkan bakat serta kreasi di masyarakat," kata dia dilansir siaran pers Dompet Dhuafa yang diterima Republika.co.id.

 

Nantinya, pengalaman ini bisa jadi salah satu modal setelah mereka bebas dari masa pidana. "Terima kasih kami ucapkan kepada Dompet Dhuafa semoga bisa berlanjut dengan kegiatan lain dan mohon juga dibantu pemasarannya," ujarnya.

 

Salah seorang binaan, Mimi mengaku senang telah ikut dalam kegiatan. "Kegiatan ini sangat positif bagi para binaan, semoga bisa kepake kalau sudah bebas nanti, doain saya semoga bisa menjadi orang yang lebih baik," kata warga binaan yang tiga bulan lagi bebas ini.

 

Mahasiswa yang menjadi pembina, Yolin mengatakan ini adalah pengalaman pertamanya. Ia mengaku antusias. "Sebenarnya ini pengalaman pertama saya masuk ke Lapas, excited banget deh," kata dia.

 

Menurutnya, saat masuk Lapas mahasiswa diterima dengan sangat baik dan pesertanya pun responsif pada apa yang diajarkan. Ia berharap pengalaman ini bermanfaat untuk mereka.

 

Program Bina Santri Lapas (BSL) Dompet Dhuafa adalah pembinaan keagamaan bagi warga binaan di Lapas. Agar kelak pada saat keluar dari Lapas, warga binaan dapat hidup lebih baik dan diterima di masyarakat, serta membawa perubahan yang berarti dalam hidupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement