Selasa 12 Dec 2017 15:30 WIB

Yerusalem dan Perjuangan Umat Islam

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Yerusalem
Foto: RNW
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pada Kamis (7/12) dini hari Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sehingga memicu penolakan dan gejolak masyarakat dunia, terutama umat Islam. Kota tersebut menyimpan sejarah mendalam, karena sejumlah nabi dan rasul diturunkan di sana. Berikut pemaparan sekilas tentang Yerusalem yang layak diketahui bersama yang diambil dari berbagai sumber.

Kota Suci Yerusalem adalah kota tersuci ketiga setelah Makkah dan Madinah. Kota ini dikenal sebagai al-Quds. Kota ini juga dianggap suci oleh Nashrani dan Yahudi.

Mukjizat Rasulullah di Yerusalem, khususnya Masjid al-Aqsha adalah tempat mukjizat Rasulullah terjadi. Ketika itu Nabi Muhammad melaksanakan Isra dan Mi'raj menghadap Allah dan mendapatkan perintah shalat lima waktu. Peristiwa ini selalu diperingati umat Islam setiap 27 Rajab.

Kiblat pertama Pada tahun 610 M Yerusalem menjadi kiblat pertama, tepatnya ke arah Masjid al-Aqsha yaitu arah yang dituju dalam shalat. Umat Islam shalat dengan menghadap ke al-Quds.

Ketika itu masjid al-Haram masih dipenuhi berhala yang jumlahnya mencapai 309 buah. Shalat umat Islam tidak boleh menghadap ke arah yang menjadi tempat berhala disembah.

Setelah Hijrah, barulah kiblat umat Islam diubah mengarah ke al-Haram. Kubah kuning di atas adalah Dome of The Rock yang dibangun Khalifah Malik bin Marwan dari Bani Umayyah pada 685 M.

Perjuangan Umat Islam

637 M

Ketika itu pasukan Islam mendekati wilayah Yerusalem yang dikelola Uskup Sophronius sebagai perwakilan Bizantium dan kepala gereja Kristen. Ketika pasukan Islam di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid dan Amr bin Ash mengepung kota suci tersebut Sophronius tetap menolak untuk menyerahkan kota tersebut kepada umat Islam kecuali jika Khalifah Umar bin Khattab yang datang.

Mendengar kabar tersebut, Umar langsung berangkat dari Madinah menuju Yerusalem dengan sederhana. Umar disambut langsung oleh Sophronius yang benar-benar merasa takjub dan kagum, sehingga menyerahkan kota tersebut.

1187 M

Shalahuddin al-Ayyubi pada tahun itu berusaha membebaskan Yerusalem. Hal itu dilakukannya untuk mengembalikan kejayaan kota tersebut kepada umat Islam. Daerah yang dikenal dengan Kota suci tiga agama sudah dalam kondisi krisis, karena pemerintahnya kerap memusuhi Islam. Satu per satu petinggi Yerusalem tertangkap tentara Shalahuddin. Puncaknya adalah pada September, Shalahuddin menyerang Yerussalam hingga awal Oktober. Akhirnya kota tersebut diserahkan dan dikelola umat Islam.

1516 M

Turki Usmani menguasai Palestina. Pada 1535-42 Khalifah Turki Usmani Sulaiman membangun tembok kota yang membentang sepanjang 45 km dengan tinggi antara 5 dan 15 meter. Ketebalan mencapai tiga meter pada bagian dasar tembok. Tembok Sulaiman memiliki enam buah gerbang, yang ketujuh, Gerbang Baru, dibangun pada tahun 1887.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement