Ahad 10 Dec 2017 07:00 WIB

Utsman bin Affan: Malu dan Tegas dalam Memimpin

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustman bin Affan adalah salah satu sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam yang sangat dihormati oleh Rasulullah karena sifat malunya.Tetapi sikap malunya Ustman radhiyallahu anhu tidak menjadikannya sebagai orang yang lemah. Sifat malu Ustman radhiyalahuu anhu tidak menjadikan penghalang untuk menegakkan keadilan.

Dalam buku Kepemimpinan dan Keteladanan Utsman bin Affan yang ditulis oleh Fariq Gasim Anuz diceritakan bahwa banyak yang mengira bahwa Khilafah Utsman bin Affan yang pemalu itu tidak bisa bersikap tegas. Tetapi kenyataannya, beliau adalah seorang khalifah yang adil lagi tegas. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa Khalifah Utsaman radhiyallahu anhu bersikap tegas saat dibutuhkan.

Diantaranya contoh dari sifat tegasnya dalam memimoin adalah saat ia menghukum adiknya sendiri yaitu, Wali bin Uqbah (adik satu ibu lain ayah) Saat itu Waid berbuat masalah, dan masyarakat banyak yang membicaraknnya. Dari Ibnu Syihab, Utsam berkata, “Amma Ba’du sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah mengutus Muhammad Sallahu alaihi wasallam dengan membawa kebenaran dan aku termasuk salah saorang yang memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya, aku beriman dengan apa yang dibawa beliau, aku juga melakukan hijrah dua kalo, sebagaimana yang telah engkau katakana, dan akau juga telah menemani dan membai’at Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Demi Allah aku tidak pernah mendurhakai dan mengkhianati Nabi hingga Allah mewafatkan beliau, demikian juga Abu Bakar dan Umar, kemudian aku diangkat menjadi khalifah, bukankah aku memiliki hak seperti mereka?’ Aku jawab, “Benar.’ Ia berkata lagi, “Ada apa dengan berita-berita yang sampai kepadaku? Adapun tentang permasalahan Walid akan kita selesaikan dengan benar insya Allah,” Kemudian beliau memanggil Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu dan memerintahkannya agar mecambuk Walid sebanyak delapan puluh kali.”

Selain itu, ada kisah lainnya yang menceritakan Utsman radhiyallahu anhu  seorang yang pemalu dan bisa bersikap tegas. Sebagaimana diriwayatkan oleh Azraqy, “Di masa khalifah Utsman jumlah kaum Muslimin berziarah ke Mekkah terus bertambah … maka beliau memperluas Masjidil Haram … Beliau membeli rumah-rumah disekitarnya. Sebagian orang enggan menjualnya. Lalu Utsman membongkar paksa rumah mereka. Namun para pemilik rumah menghalanginya.

Maka Utsman memanggil mereka seraya berkata, “Kalian berani menghalangi kebijakanku karena tahu akan kesantunanku. Padahal dulu Umar membongkar rumah disekitar Masjidil Haram dan tidak seorangpun yang menghalanginya.” Lalu Utsman memenjarakan mereka beberapa hari lamanya.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement