Sabtu 02 Dec 2017 21:44 WIB

Tilawatil Quran, Upaya Berantas Buta Alquran

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Elba Damhuri
MTQ (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
MTQ (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tidak sekadar menjadi ajang memuliakan Alquran dengan sebaik-baiknya. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, menuturkan, STQ merupakan upaya untuk memberantas buta Alquran.

Dalam pembukaan kegiatan STQ ke-36 di Masjid An Nur, Sempur, Bogor, Sabtu (2/12), Ade menjelaskan, STQ bisa meningkatkan kemauan dan kemampuan umat. Dalam hall ini baik untuk membaca, menghafal, sekaligus menafsir dan mengkaji Alquran.

Gerakan memberantas buta huruf Alquran atau gerakan mengajak dan meningkatkan baca Alquran, kata Ade, merupakan gerakan yang patut digiatkan dan didukung semua pihak.

Jadi, STQ harus dimanfaatkan sebagai peluang membangkitkan minat serta semangat umat Islam. "Untuk selalu mau dan penuh disiplin membaca Alquran, menghafal, dan mengkajinya tiap hari," kata Ade.

Bahkan, Ade menambahkan, program tahfidz Alquran juga mampu membentuk karakter anak-anak maupun remaja. Tiap peserta bisa terbantu mengelola diri hingga mampu mencapai kualitas pribadi yang terbaik dan mengembangkan kecerdasan.

Ketua Panitia STQ Tingkat Bogor Tengah, Kusnadi, menyebutkan lomba STQ ke-6 ini terbagi dalam lima kategori dan diikuti 121 peserta. Mayoritas berasal dari Kelurahan Paledang sebanyak 49 peserta.

Untuk penilai, Kusnadi menjelaskan ada dari dewan hakim sebanyak delapan orang yang berasal dari berbagai unsur yang memiliki kompetensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement