Sabtu 25 Nov 2017 06:27 WIB

Ciri Rumah Tangga Retak

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Kekerasan dalam rumah tangga/KDRT (ilustrasi)
Foto: www.jkp3.apik-indonesia.net
Kekerasan dalam rumah tangga/KDRT (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Membangun rumah tangga sakinah mawadah warahmah tidak semudah membalikkan tangan. Bagi pasangan suami istri, pasti akan dihadapkan oleh ujian rumah tangga baik besar maupun hanya persoalan sepele.

Namun, baik persoalan besar maupun kecil sama-sama memiliki potensi mengganggu keharmonisan rumah tangga. Jika tak mampu menghadapinya, tidak jarang bisa mengakibatkan runtuhnya rumah tangga. Perceraian adalah dampak paling serius yang bisa dialami oleh rumah tangga.

Ustaz Bendri Jaisyurrahman dalam kajian Forum Usroh (For Us) bertema "Kapal kita Mulai Karam" di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, belum lama ini, memberikan penjelasan tentang bagaimana menghadapi rumah tangga yang mulai retak.

Dia menjelaskan, ada beberapa ciri rumah tangga mulai retak, yakni suami dan istri sudah mulai jarang bersama. Itu artinya salah satunya sudah tidak merasa nya man atau juga ada konflik yang belum selesai secara tuntas. "Jiwa kita (pasangan) sudah berbeda de ngannya. Menikah lebih ba nyak ego," ujar Ustaz Bendri.

Ciri-ciri lainnya apabila rumah tangga mulai retak, yaitu pasangan menjadi mudah emosi. Sehingga apabila terlibat pembicaraan gampang tersulut. Dan gampang tersinggung meskipun mempunyai maksud yang baik. Selanjutnya sudah tidak ada nya rasa cinta menjadi pertanda dari rumah tangga yang mulai retak. Konflik karena persoalan yang sama selalu terjadi berulang- ulang. Hal tersebut menandakan bahwa pasangan belum bisa menyelesaikan satu persoalan.

Berhubungan seksual suami-istri, menurut Ustaz Bendri juga menjadi tolok ukur keharmonisan rumah tangga. Ia mengatakan, rumah tangga yang mulai retak biasanya salah satu pasangan cenderung menolak atau menghindari berhubungan seks. Ditambah dengan mulai mendambakan orang lain dan saling membuka aib pasangan. "Maka coba evaluasi ciri-ciri ini maka disitulah butuh pertolongan," kata Bendri.

Untuk itu, Ustaz Bendri mengatakan, berusaha dan tidak putus asa dalam melakukan perbaikan merupakan cara untuk menghadapi rumah tangga yang sedang retak. Allah SWT memberikan predikat pribadi Muslim bagi orang yang terus berjuang memperbaiki masalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement