Selasa 21 Nov 2017 18:56 WIB

Indonesia Jajaki Kerja Sama Wisata Halal dengan Rusia

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar, Riyanto Sofyan (kiri) dan Ketua Badan Pelaksana Dewan Mufti Rusia, Rushan Abbyasov.
Foto: Dok Kemenpar
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar, Riyanto Sofyan (kiri) dan Ketua Badan Pelaksana Dewan Mufti Rusia, Rushan Abbyasov.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dengan Badan Pelaksana Dewan Mufti Rusia membahas peluang kerjasama untuk meningkatkan pengembangan Halal Tourism antara pelaku industri pariwisata dari kedua negara di Moscow Halal Expo (MHE) 2017.

Menurut laporan Thomson Reuters Wisatawan Muslim outbound dari Rusia adalah yang terbesar di Eropa, dikarenakan jumlah populasi Muslim di Rusia mencapai sekitar 30 juta atau sekitar 20 persen dari total populasi Rusia, yang mempunyai daya beli yang tinggi.

 

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal RI, Riyanto Sofyan menjelaskan bahwa real demand Outbound Wisatawan Muslim Rusia adalah yang terbesar di Eropa, karena jumlah populasi Muslim di Rusia mencapai sekitar 30 juta atau sekitar 20 persen dari total populasi Rusia, terutama dari daerah Moskow, Kazan, Provinsi Tatarstan dan Ufa, Provinsi Bashkortanastan. Ketiga daerah tersebut selain jumlah Muslimnya signifikan, juga karena daya belinya tinggi.

 

"Jumlah wisatawan Rusia yang ke Indonesia periode Januari hingga September 2017 meningkat 52 persen mencapai 81,804," ujar Riyanto Sofyan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/11).

 

Riyanto menjelaskan, Indonesia dalam tiga tahun terakhir ini kunjungan wisatawan Muslim mancanegaranya mencapai tingkat pertumbuhan rata-rata 17,7 persen per tahun.

 

"Jumlah ini dapat meningkat lebih cepat lagi jika pelaku industri pariwisata halal dari kedua negara dapat segera bekerja sama dalam menggarap pasar ini," katanya.

 

Dalam pertemuan dengan Rushan Abbyasov, Ketua Badan Pelaksana Dewan Mufti Rusia di Moscow Halal Expo (MHE), dibicarakan mengenai peluang kerja sama pengembangan Halal Tourism antara pelaku industri pariwisata dari kedua negara.

 

Rasa kedekatan Ummat Muslim Rusia dan Ummat Muslim Indonesia, telah tumbuh sejak kunjungan Presiden Pertama Soekarno sekitar tahun 1960-an sehingga menghadiahkan beroperasinya Mesjid Soekarno di St. Peterborough bagi Ummat Muslim Rusia.

 

"Karenanya Dewan Mufti Rusia dengan gembira menyambut usulan kerja sama ini dan akan mempromosikan Indonesia bukan hanya Destinasi Bali yang sudah sangat dikenal di Rusia juga Destinasi dan Paket Wisata Halal lainnya kepada Muslim Rusia," kata Rushan.

 

Selain dengan Badan Pelaksana Dewan Mufti Rusia, Riyanto Sofyan juga berkesempatan melanjutkan pertemuan dengan Ali Gurdin, General Director Muslim Tour yang berada dalam naungan Dewan Mufti Rusia, juga dengan beberapa Travel Agent dan Tour Operator beserta pelaku Usaha Pariwisata Halal lainnya, diantaranya, Shabab Tour, Ismet Tour dan lainnya. Upaya ini diharapkan dapat mendorong peningkatan halal tourism Indonesia dengan Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement