Senin 20 Nov 2017 20:38 WIB

Koperasi Syariah Alami Perkembangan Positif

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Sukuran dua tahun Muhammadiyah ranting Pondok Labu sekaligus peresmian koperasi syariah di gedung Pusdatin Kemenhan Jakarta ahad (19/11)
Foto: Republika/Novita Intan
Sukuran dua tahun Muhammadiyah ranting Pondok Labu sekaligus peresmian koperasi syariah di gedung Pusdatin Kemenhan Jakarta ahad (19/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peluang koperasi untuk menyumbang perekonomian nasional terbuka lebar. Pengamat Syariah Muhammad Syakir Sula mengatakan saat ini koperasi mengalami perkembangan cukup signifikan dalam dua tahun terakhir terutama pada koperasi berbasis syariah. Alhasil, banyak masyarakat Indonesia terbantu permodalannya dalam mengembangan usaha.

"Koperasi syariah mengalami perkembangan positif, ormas-ormas Islam mampu menghidupkan kembali koperasi syariah. Misalnya, koperasi milik PBNU dan Muhammadiyah," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (20/11).

Menurutnya, terobosan dan inovasi terus dilakukan untuk menghidupkan koperasi agar tetap jaya. Bahkan, saat ini koperasi syarih dibentuk dari sebuah komunitas di seluruh tanah air.

"Produk inovatif oleh Koperasi Syariah 212 bikin 212 Mart itu berbasis komunitas," ungkapnya.

Sekarang ini, koperasi syariah 212 mulai berkembang pesat dan menyebar di Jabodetabek. Koperasi ini didirikan oleh sekumpulan 100 orang.

"Baru mulai 6 bulan yang lalu sudah ada sekitar 50 pusat ritel 212 Mart, sekarang mulai keluar daerah juga," jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada sekitar 18 ribu umat Islam yang mendaftar sebagai anggota koperasi Syariah 212. Koperasi 212 dinilai bisa menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement