Ahad 19 Nov 2017 06:07 WIB

Warung Gudeg Pak Kumis Didik dan Muliakan Hafiz

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Warung Gudeg Pak Kumis
Foto: Mgrol98
Warung Gudeg Pak Kumis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Izul dan Wani adalah sepasang suami istri yang menjalankan sebuah usaha warung makan, yaitu Warung Gudeg Pak Kumis yang berada di Jalan Barito No 1, Jakarta Selatan. Usaha yang dijalankan keduanya memiliki sebuah program yaitu makan gratis bagi hafiz.

Izul dan istri mengaku bahwa impiannya adalah memiliki anak seorang hafiz dan program ini merupakan salah satu usahanya untuk memotivasi anaknya menjadi seorang hafiz.  Anak Izul dan Wani bernamam Rasya, saat ini baru berumur delapan tahun dan duduk di Sekolah Dasar kelas 3. Rasya sendiri sampai saat ini sudah memulai perjalanannya untuk menjadi seorang hafiz.

Izul berharap dengan usahanya ini, sang anak akan melihat usahanya untuk memuliakan para hafiz. Karena kelak Rasya akan menjadi hafiz.  “Anak kan akan melihat kok ayah bikin program seperti ini, dan kita juga ngasih penjelasan ke anak terkait program ini. Dan berharap bisa memotivasinya juga.”kata Izul

Rasya sejak hamil sudah diperkenalkan Alquran. Ibu Rasya setiap hari sering memutarkan murotal. Dan saat sudah hamil tua, Rasya sangat aktif dan saat didengarkan murotal menjadi tenang. Sejak bayi pun murotal menjadi pengantar tidurnya.

Izul sendiri mengaku belum menjadi seorang hafiz. Sama seperti anaknya yang masih belajar. Dengan membantu Rasya Izul dan istri juga ikut belajar.

Untuk membantu Rasya dalam hafalannya, keduanya selalu melatih Rasya di rumah. Metode yang digunakan keduanya adalah setoran 5 ayat atau lebih setiap harinya. Dengan begitu Rasya akan terus mengingatnya.

Anak-anak memang memiliki daya ingat yang sangat kuat, berbeda jika sudah dewasa yang ingatannya mulai melemah. Jadi mudah untuk mendoktrin anak nilai agama dan Alquran.  

Salah satu pelanggan hafiznya, yang bernama Azaria menjadi motivasi Rasya saat ini. Ibu Rasya yang menceritakan Azaria ke Rasya tentang bagaimana hafalan nya, suaranya yang bagus. Dan itu membuat Rasya lebih semangat dan jiwa kompetitifnya muncul.

Rasya yang bersekolah di salah satu Sekolah Islam yang berada di Jakarta Selatan, yaitu Emirates Al Mushonnif Islamic School. Di sekolahnya tersebut Rasya diajarkan untuk lebih fokus ke nilai agama, hafalan Al quran, tahsin, dan lain-lain. Dan rencana orang tua adalah untuk memasukka Rasya ke Pesantren yang akan melanjutkan pendidikan dan cita-cita Rasya.

Rasya belajar mulai dari Iqro satu sampai saat ini sudah bisa membaca Alquran. Walupun bacaan seperti tajiwd Rasya belum sempurna tetapi bacaan keseluruhannya sudah bagus.

“Sampai saat ini rasya sudah hafal juz 30, terakhir surah An Naba, dan lanjut ke juz 29.”kata Wani.

Orang tua Rasya pun measa sangat takjub dengan kehebatan anak-anak yang hafal alquran, teramusk Rasya.

“saya sendiri takjub dengan Rasya yang mampu menghafal ayat-ayat yang panjang. Saya sendiri saja ga hafal.” Kata Wani.

Izul dan istri menambahkan ini adalah salah satu cara mereka untuk memuliakan para hafiz. Mereka ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat dan lebih kepada orang istimewa tersebut.  “Allah saja memuliakan para hafiz, masa kita manusia enggak?” kata Wani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement