Sabtu 18 Nov 2017 05:13 WIB

Pendidikan Jadi Fokus Perhatian PP Al-Irsyad

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Suasana Muktamar ke-40 Al-Irsyad Al-Islamiyyah hari pertama di Hotel Sahira, Bogor, Kamis (16/11). Mengangkat tema Menyongsong Kebangkitan Alirsyad sebagai Organisasi Pembaharu dan Moderat, acara diadakan selama tiga hari sampai Sabtu (18/11).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Suasana Muktamar ke-40 Al-Irsyad Al-Islamiyyah hari pertama di Hotel Sahira, Bogor, Kamis (16/11). Mengangkat tema Menyongsong Kebangkitan Alirsyad sebagai Organisasi Pembaharu dan Moderat, acara diadakan selama tiga hari sampai Sabtu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Muktamar ke-40 di Hotel Sahira, Kota Bogor, Jawa Barat pada 16-17 November 2017. Pada muktamar ke-40 tersebut, Faisol Nasar bin Madi terpilih menjadi Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah periode 2017-2022. Dia menyampaikan, di masa kepemimpinannya Al-Irsyad akan sangat menaruh perhatian kepada pendidikan.

Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah terpilih, Faisol mengatakan, Al-Irsyad akan kembali ke jati dirinya. Al-Irsyad adalah taklim, jadi pendidikan harus digarap semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas. Walau sebenarnya lembaga pendidikan Al-Irsyad di beberapa kota sudah cukup berkualitas. Tapi akan diratakan lagi kualitas lembaga pendidikannya.

"Jadi jati diri kita adalah taklim, pendidikan. Syekh Ahmad Surkati pertama menggarap pendidikan, pendidikan jadi lokomotif nantinya," kata Faisol kepada Republika di Hotel Sahira setelah terpilih pada Jumat (17/11) malam.

Ia menerangkan, untuk bidang dakwah, ekonomi dan sosial akan ikut lokomotif dengan sendirinya. Tapi kalau pendidikannya sebagai lokomotif mati, maka akan berat untuk menggerakkan yang lainnya. Selain itu, bidang dakwah juga akan ditingkatkan lagi di kepengurusan yang akan datang.

Ia menjelaskan, sebelumnya kaderisasi Al-Irsyad belum begitu tergarap. Sehingga kader Al-Irsyad digarap oleh pihak lain yang tidak satu pemikiran. Maka, kedepan kaderisasi juga akan jadi salah satu fokus perhatian. Sementara, untuk bidang ekonomi dan sosial akan dirumuskan lagi untuk lebih digerakan.

"Di upayakan dalam satu periode kepengurusan ini berdiri satu perguruan tinggi Al-Irsyad, Insya Allah minimal satu perguruan tinggi," ujarnya.

Ia menambahkan, Al-Irsyad juga akan mengamankan aset karena sebelumnya beberapa aset hilang. Aset hilang karena kurang bergerak atau diabaikan pengurusnya. Kemudian, segi IT organisasi akan ditingkatkan jadi lebih baik lagi. Jadi nantinya semua aset Al-Irsyad akan tercatat dan bisa diakses oleh pengurus dari cabang manapun.

Sebelumnya, PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyelenggarakan Muktamar ke-40 di usianya yang ke-103 tahun sejak 16 November 2017 di Kota Bogor. Muktamar ke-40 tersebut mengusung tema Menyongsong Kebangkitan Al-Irsyad Sebagai Organisasi Pembaharu dan Moderat. Muktamar yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia ditutup pada Jumat (17/11) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement