Jumat 17 Nov 2017 13:15 WIB

Guru Muslim Inggris Harus Melepas Jilbab Saat Mengajar

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Guru mengajar siswa di SMA muslimah preston, inggris
Guru mengajar siswa di SMA muslimah preston, inggris

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Seorang Muslim Inggris yang melamar pekerjaan sebagai guru di Kuwait, diberi tahu bahwa dia harus melepaskan jilbabnya.

Fouzia Khatun (23 tahun) berharap bisa bekerja di The English Playgroup di negara bagian Teluk yang berpenduduk mayoritas Muslim, di mana ia merasa akan 'lebih diterima' daripada di Inggris. Tapi, setelah melamar pekerjaan itu, ia mendapat email dari staf HR sekolah tersebut yang berbunyi:  "Orangtua tidak ingin anak-anak mereka diajar oleh guru yang tertutup. Ini adalah sekolah bahasa Inggris.", seperti dikutip dari laman, Daily Mail.

Ditambahkan bahwa Fouzia tidak akan diizinkan mengenakan jilbabnya di tempat itu, jika dia menginginkan pekerjaan di sekolah yang membayar bayaran dan ini 'tidak dapat dinegosiasikan'. Perusahaan Pendidikan Playgroup Inggris sejak itu mengklaim bahwa komentar tersebut 'oleh seorang karyawan baru' dan mengatakan bahwa mereka dengan bangga mempekerjakan staf berpakaian jilbab

Situs sekolah mengatakan, bahwa anak-anak diajar oleh guru spesialis bahasa Inggris terlatih terbaik dengan menggunakan Kurikulum Nasional Inggris. "Ketika saya menerima email itu, saya tidak dapat mempercayai apa yang sedang saya baca," ucap Fouzia, dari Bradford, West Yorkshire, yang saat ini bekerja sebagai asisten pengajar.

"Mungkin terdengar tidak biasa, tapi bagi saya diminta untuk meninggalkan rumah tanpa jilbab saya seperti diminta keluar tanpa atasan," ungkapnya.

"Itu tidak mewakili agama saya, ini adalah bagian dari diri saya. Saya adalah gadis Inggris yang nyaring, ceria, cerewet, normal dan jilbab saya adalah bagian dari identitas yang sama. Agar mereka menyarankan agar orang tua Inggris atau sekolah bahasa Inggris tidak ingin saya memakainya sangat menyinggung perasaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement