Jumat 17 Nov 2017 09:45 WIB

Membangun Generasi Wasatiyyah Dimulai dari Pendidikan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Seminar Muktamar Al Irsyad. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Kemenag Muchlis M hanafi (kiri) menjadi narasumber pada seminar Muktamar ke-40 Al Irsyad Al Islamiyyah di Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Seminar Muktamar Al Irsyad. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMQ) Kemenag Muchlis M hanafi (kiri) menjadi narasumber pada seminar Muktamar ke-40 Al Irsyad Al Islamiyyah di Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kementerian Agama, Muchlis M Hanafi berpandangan, untuk membangun generasi wasatiyyah harus dimulai dari pendidikan. Ini menjadi konsen Kementerian Agama melalui madrasah-madrasah dan pesantren-pesantren.

Muchlis mengatakan, ormas-ormas Islam juga harus memperkenalkan Islam wasatiyyah. Seperti Al-Irsyad melalui madrasah-madrasah milik mereka bisa memperkenalkan Islam wasatiyyah.

"Saya kira kita membangun generasi wasatiyyah mulai dari pendidikan, pendidikan Islam bukan hanya sekedar menanamkan pemahaman Keislaman yang moderat tetapi juga pengamalannya," kata Muchlis kepada Republika saat acara Muktamar ke-40 Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Hotel Sahira Kota Bogor, Kamis (1611) malam.

Ia mengatakan perlu dicari cara agar dunia pendidikan bisa mengisi pemahaman dan sikap yang wasatiyyah masuk dalam semua mata pelajaran Islam. Pada mata pelajaran umum juga konten-konten Keislaman bisa masuk, seperti konten yang menunjukan kebesaran dan keagungan Allah SWT.

 

Ia melanjutkan, yang menulis materi pelajaran, guru yang mengajar dan metodenya juga harus ramah terhadap anak didik. Artinya, metode yang meng akomodasi keragaman anak didik. Serta menghormati pandangan yang berbeda di kalangan anak didik.

"Guru-guru di madrasah, guru pendidikan agama Islam di sekolah umum, dosen-dosen, itu kan garapan Kementerian Agama bagaimana (supaya) mereka mengusung wasatiyyah ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement